Menpora, Sekjen PBSI, Sekjen KONI Pusat dan Sekjen NOC Sambut Kedatangan Tim Nasional Bulu Tangkis Indonesia

Jakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyambut kedatangan tim bulutangkis Indonesia di Bandara Soekarno – Hatta, Senin (22/3) malam. Menpora Amali didampingi Sekjen PBSI Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Sekjen KONI Pusat Ade Lukman, Sekjen NOC Indonesia, Ferry J Kono. 

Mereka menunggu tim Indonesia di Gedung VIP Terminal III Bandara Soekarno Hatta sejak pukul 19.00 WIB. Sementara para atlet bulutangkis Indonesia baru tiba di bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 20.00 WIB. 
Para Atlet Bulutangkis yang tiba di tanah air antara lain Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Jonatan Christie, Anthony Ginting, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. 

Read More

Menpora Amali mengatakan, kehadiran dirinya untuk memberikan semangat kepada atlet bulutangkis tanah air setelah mereka dipaksa mundur dari turnamen All England Open 2021 yang digelar di Birmingham, Inggris. 

“Pada malam hari ini tim Indonesia yang rencananya akan mengikuti turnamen bulutangkis All England terpaksa mereka tidak bisa ikut karena ada satu kejadian yang tentu bagi kita masyarakat Indonesia pada umumnya dan stakeholder bulutangkis khususnya merasa sakit hati atas kejadian ini,” kata Menpora Amali dalam sambutannya di Bandara Soekarno – Hatta, Senin (22/3). 

Menpora Amali menegaksan bahwa kejadian ini dimonitor dan dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo dan meminta kepada Kemenpora dan stakeholder untuk melakukan melakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat. Sehingga pihak Kemenpora dan Kementerian Luar Negeri dan PSSI melakukan berbagai upaya untuk memulangkan lebih awal tim Indonesia karena sudah tidak bisa lagi bertanding. 

“Kemenpora dan Kemenlu melalui Duta Besar Indonesia yang ada di London, tentu telah melakukan berbagai upaya dan juga atas koordinasi dari PBSI dimana begitu sudah tidak memungkinkan lagi bagi tim kita untuk bertanding yang akhirnya diputuskan mereka segera kembali atas upaya-upaya dari Duta Besar kemudian juga dari komunikasi-komunikasi dari berbagai jalur maka Indonesia bisa lebih awal dari yang harusnya sesuai aturan yang ada di Inggris,” ungkapnya. 

Menpora Amali juga menyampaikan bahwa presiden federasi bulutangkis dunia (BWF) sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia. 

“Presiden BWF menyampaikan permohonan maaf kepada yang mulia bapak presiden RI bapak Joko Widodo, pada Menteri Luar Negeri, kepada kami, kepada PBSI dan seluruh stakeholder bulu tangkis yang ada di tanah air,” jelasnya. 

Menpora Amali menjelaskan bahwa permohonan maaf dari BWF itu merupakan bagian dari kerja sama dan kekompakan semua pihak baik Kemenpora, PBSI, Kemenlu, NOC dan Duta Besar Indonesia untuk Inggris.”Harapan kita tidak terulang lagi pada saat yang akan datang,” harapnya. 

Sementara Sekjen PBSI yang juga Kapolri RI, Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, Menpora Amali dan semua pihak yang menaruh perhatian terhadap para atlet All England 2021. 

“Kita tetap menghormati apa yang terjadi dan tentunya saya ucapkan terimakasih kepada bapak Menpora, ibu Menlu dan Duta Besar Indonesia yang ada di Inggris yang sudah berjuang keras untuk rekan-rekan kita sehingga rekan-rekan kita bisa kembali ke tanah air,” ujarnya. 

Listyo menegaskan bahwa perjuangan para atlet bukan hanya sampai di All England saja. Akan tetapi banyak event-event internasional kedepan yang harus mereka jalankan sehingga mereka harus tetap semangat dan menyiapkan diri menghadapai kompetisi itu. 

“Seorang pejuang yang tangguh adalah yang mampu bangkit pada saat menghadapi permasalahan. Karena seorang yang mampu bangkit dia lah yang memiliki mental juara . Rekan-tekan kita memiliki itu semua,” pungkas Listyo kepada para atlet. 

Untuk diketahui tim Indonesia dipaksa mundur dari All England Open 2021. Alasannya, pihak NHS (Otoritas Kesehatan) Inggris mendapati bahwa tim Indonesia berada satu pesawat dengan salah satu penumpang yang positif terpapar Covid-19. 

Berdasarkan protokol kesehatan di Inggris, siapapun yang terdeteksi berada satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19 dianggap sebagai close contact alias kontak dekat dan diharuskan menjalani karantina selama 10 hari. Karena tidak bisa bermain, tim Indonesia akhirnya memutuskan pulang dibantu Dubes RI untuk Inggris.

Related posts

Leave a Reply