JAKARTA, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa dalam pembangunan dan penyelenggaraan komunikasi publik nasional Indonesia harus lebih sigap dalam mengikuti perubahan.
“Kita perlu segera memutakhirkan dan meningkatkan kapabilitas sistem komunikasi publik nasional agar sistem tersebut sigap mengikuti dinamika perubahan yang terjadi,” ungkap Johnny G. Plate dalam keterangan resminya, Senin.
Menteri Johnny menambahkan bahwa Indonesia harus siap menghadapi berbagai tantangan yang tengah dihadapi baik dari situasi geopolitik dan ekonomi global, serta perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (TIK).
“Tuntutan ini menjadi semakin dirasakan urgensinya, sejalan dengan pencapaian Tujuan Nasional melalui pewujudan Visi Indonesia 2045, yakni Indonesia yang Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur,” tambah dia.
Lebih lanjut Johnny mengatakan kredibilitas pemerintah juga perlu dibangun secara holistik. Komunikasi publik tidak saja hanya untuk mempromosikan aktifitas pemerintah.
“Kita pun butuh menjangkau publik melalui berbagai cara agar partisipasi publik dalam pembangunan nasional dapat difasilitasi,” kata dia.
Dalam hal ini, untuk memperbaiki itu semua Kementerian Kominfo telah menyusun Grand Design Sistem Komunikasi Publik Nasional Tahun 2020-2045.
“Tahun 2020 hingga tahun 2024 merupakan tonggak pertama pembangunan dan penyelenggaraan komunikasi publik,” ujar dia.
Dia juga menegaskan bahwa, dalam fase tertentu pencapaian sudah harus didapatkan oleh seluruh elemen komunikasi publik, termasuk Pranata Humas sebagai Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan komunikasi publik.
“Berkaitan dengan SDM ada sasaran pembentukan, penyesuaian kembali, dan peningkatan keterampilan SDM; kemudian pengembangan sistem standarisasi dan sertifikasi SDM; dan peningkatan literasi media, literasi data, dan literasi informasi masyarakat sebagai bagian dari publik,” paparnya.
Selain itu, pada tahun 2021, sasaran pengembangan komunikasi publik mencakup pembentukan lembaga atau kelompok relawan komunikasi publik dari kalangan generasi milenial untuk keberhasilan empat pilar pembangunan Indonesia di 2045.
Dia melanjutkan bahwa penting adanya untuk peningkatan peran media tradisional, media konvensional, dan media baru dalam komunikasi publik serta peningkatan produksi konten-konten komunikasi publik.