Setelah ambil bagian di balapan virtual perdana MotoGP pada Minggu, Alex dan sang kakak Marc Marquez sejatinya ingin segera bisa turun ke trek untuk membalap namun bagi mereka saat ini pertarungan sebenarnya adalah melawan pandemi virus corona.
Kedua pebalap tim Repsol Honda itu, bersama delapan pebalap lainnya berusaha menghibur para fan MotoGP dengan balapan virtual yang digelar resmi oleh MotoGP sebagai salah satu upaya kampanye untuk tetap tinggal di rumah di kala pandemi.
Alex keluar sebagai juara balapan di Sirkuit Mugello sepanjang enam putaran itu, mengalahkan pebalap tim Pramac Ducati Francesco Bagnaia dan Maverick Vinales dari tim Yamaha.
“Aku sangat menikmatinya dan semoga semua yang menonton juga. Semoga semua orang tetap mengikuti saran dari dokter dan para ilmuwan sehingga kita semua bisa kembali ke kehidupan yang normal, bertemu teman dan keluarga, menikmati udara luar dan balapan,” kata Alex seperti dikutip laman resmi tim, Minggu.
Sementara Marc, harus puas finis peringkat ke lima di belakang pebalap tim Petronas Yamaha Fabio Quartararo yang meraih pole position hari itu.
Kendati bukan balapan sebenarnya, para pebalap, tujuh di antaranya berasal dari Spanyol, sangat menikmati balapan virtual untuk mengobati kerinduan para penggemar MotoGP itu.
“Pertama-tama selamat buat Alex atas kemenangan itu, aku tahu sejak kami sering bermain bersama dia akan sangat cepat dan menjalankan tugas dengan baik,” kata Marc.
“Kalian butuh gaya yang berbeda di balapan yang berbeda seperti ini jadi aku harus melakukan adaptasi strategi sedikit hari ini.
“Waktu yang menyenangkan dan aku sangat senang bisa melakukan sesuatu untuk para fan.
“Sekarang kami ingin membalap dan bertarung kembali ke trekā¦ tapi yang harus kita menangi pertama adalah pertarungan dengan virus corona. Jaga diri kalian,” kata Marc.
Pandemi virus corona telah menyebabkan seri pembuka MotoGP di Qatar dibatalkan dan menunda empat seri berikutnya yaitu Thailand, Amerika Serikat, Argentina dan Spanyol.
MotoGP kini harus berpacu dengan waktu untuk menentukan nasib kejuaraan dunia tahun ini sementara virus corona telah menginfeksi sedikitnya 634.000 orang di 203 negara dan hampir 33.000 di antaranya meninggal dunia.