JAKARTA, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyatakan sudah punya capres sendiri untuk diusung maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Partai Golkar yang merupakan inisiator koalisi tersebut menyebutkan ciri-ciri capres yang dimaksud.
Ciri-ciri itu diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada Alfito Deannova Gintings dalam program Blak-blakan detikcom, Selasa (7/6) kemarin. Dia menyebut nama capres sudah ada namun belum diumumkan.
“Pertama, calon sudah ada cuma kita belum umumkan,” kata Airlangga. Dia memastikan, capres sudah pasti ada di koalisi yang dibangun oleh Golkar, PPP, dan PAN ini. Meski demikian, perlu ada proses lanjutan sebelum mencapai finalisasi.
Ciri-ciri Capres
Awalnya Airlangga menjelaskan Golkar sendiri adalah partai yang biasa duduk dalam pemerintahan dan melanjutkan pembangunan dari satu rezim ke rezim selanjutnya. Maka capres usungan KIB nantinya juga perlu punya karakter semacam itu. “Melanjutkan pembangunan,” kata Airlangga.
Capres itu harus berciri-ciri mau melanjutkan pembangunan yang sudah dimulai Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini. Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi salah satunya. Ciri-ciri selanjutnya soal aspek ideologi capres KIB, capres itu harus tidak punya aliran. “Ya tentu yang tadi, antipolitik aliran,” ujarnya.
Airlangga menyadari Pilpres 2014 dan 2019 telah telah membelah pemilih menjadi dua kelompok besar. Ekses sosialnya juga tidak terlalu baik karena memunculkan dua kutub ekstrem yang bertentangan. Maka, hal seperti itu akan dihindari.
“Itu salah satu hal yang didorong karena politik aliran tidak bisa dilepaskan dari tentunya yang super kiri dan super kanan. Kita tidak cari yang ekstrem,” kata dia. Ciri-ciri, atau juga syarat, capres KIB adalah punya pengalaman di kancah politik. Jam terbang pun perlu teruji. “Calon pasti harus memiliki pengalaman, pengalaman di pemerintahan, DPR, dan MPR. Di manapun,” imbuhnya.
PPP Bocorkan Nama Capres KIB
Sementara, PPP yang merupakan salah satu parpol di KIB menyebutkan nama-nama terkuat yang bakal diusung oleh poros tersebut. Siapa saja kah mereka?
Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani mulanya berbicara soal pemaknaan dari pernyataan Airlangga tersebut. Menurutnya, pernyataan Airlangga perlu dimaknai bahwa saat ini tiap parpol di KIB sedang melakukan identifikasi personal untuk pengusungan capres.
“Kalau menurut saya, statement Pak Airlangga itu harus dimaknai bahwa KIB sekarang sedang melakukan identifikasi personal. Artinya dalam waktu dekat ini, selesai menyusun platform visi, misi, akan mulai mengidentifikasi tokoh-tokoh itu,” kata Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6).
Arsul tak menjawab gamblang apakah identifikasi tokoh-tokoh yang hendak diusung tersebut berasal dari dalam atau luar poros KIB. “Bisa ada di dalam KIB, bisa juga dari luar,” lanjut Wakil Ketua MPR itu.
Arsul kemudian menyebutkan ciri-cirinya. Arsul menilai parpol tak ingin mengusulkan nama capres hanya karena berelektabilitas tinggi di berbagai lembaga survei. Selain itu, sebutnya, tak bisa seseorang akan dicalonkan sebagai capres atau cawapres, tetapi belum bergabung ke partai politik.
“Parpol tidak ingin orang itu hanya karena surveinya tinggi. Parpol itu, menurut saya, tidak ingin hanya karena orang itu diciptakan satu situasi di mana surveinya tinggi, terus ada ‘pemodalnya’, terus kita ambil itu,” ujarnya.
“Jadi tidak bisa orang itu belum masuk ke partai politik nah langsung dari capres atau cawapres. Itu semangat yang ada dari partai-partai, saya kira itu,” imbuhnya.
Saat ditanya nama-nama bakal capres 2024 terkuat yang dipegang KIB, Arsul menyebut mereka adalah para ketum parpol di poros. Mereka adalah Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa yang dia sebut. “Nama yang terkuatnya 3 ketua umum partai itu. Ha-ha-ha…,” ujar Arsul. “Pak Airlangga, Pak Zul, sama Pak Harso. Salah satu jadi capres, yang duanya jadi cawapres dan ketua tim pemenangan, gitu aja,” imbuhnya.