Kementrans dan LPDP Luncurkan Program Beasiswa Patriot untuk Bangun Kawasan Transmigrasi

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara tiba di Gedung JB Sumarlin untuk melakukan pertemuan dengan jajaran LPDP di Jakarta, Kamis (28/11/2024). ANTARA/Uyu Septiyati Liman.

JAKARTA, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan akan meluncurkan Program Beasiswa Patriot pada tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari inisiatif besar Transmigrasi Patriot, yang bertujuan mencetak generasi muda berjiwa patriotik untuk membangun kawasan transmigrasi di Indonesia.

“Kami menargetkan program ini dimulai pada Januari 2025, beriringan dengan jadwal seleksi Program Beasiswa LPDP,” ujar Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanegara, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/11).

Read More

Program Beasiswa Patriot tidak hanya ditujukan kepada anak-anak warga transmigran, tetapi juga kepada generasi muda Indonesia yang memiliki jiwa bela negara. Para peserta yang terpilih akan menjalani proses pendidikan yang berfokus pada pengembangan mental, intelektual, dan fisik untuk membentuk karakter patriotik.

“Peserta yang lolos seleksi akan menjalani pendidikan dasar militer selama 1,5 bulan untuk menjadi tentara cadangan. Selain itu, mereka akan mengikuti matrikulasi di kawasan transmigrasi selama 3 bulan, tinggal bersama penduduk setempat yang akan menjadi orang tua asuh mereka,” jelas Iftitah.

Selama tinggal di kawasan transmigrasi, peserta akan belajar mengidentifikasi potensi, tantangan, dan peluang di wilayah tersebut sebagai dasar pengembangan di masa depan.

Setelah proses pendidikan awal, peserta akan melanjutkan pendidikan tinggi di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di universitas terkemuka dunia. Alternatif lain adalah pelatihan singkat yang berbasis pengetahuan STEM untuk mendukung pembangunan kawasan transmigrasi.

Menurut Menteri Iftitah, para lulusan program ini akan kembali ditugaskan di kawasan transmigrasi selama 10 tahun untuk berkontribusi langsung dalam pengembangan wilayah tersebut.

“Apabila mereka meninggalkan kawasan transmigrasi sebelum masa tugas selesai, mereka akan dianggap desersi dan diwajibkan mengembalikan seluruh dana yang telah diberikan negara atau menghadapi sanksi hukum,” tegasnya.

Program Beasiswa Patriot diharapkan dapat menciptakan SDM unggul yang mampu mendorong pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur di kawasan transmigrasi. Kementrans optimistis bahwa generasi muda yang dibekali dengan pendidikan dan pengalaman lapangan ini dapat menjadi agen perubahan untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan di daerah-daerah terpencil.

Dalam persiapannya, Kementrans bersama LPDP terus melakukan koordinasi intensif untuk memastikan kesiapan program ini. Jadwal seleksi direncanakan berlangsung pada Januari dan Juli 2025, seiring dengan tahapan seleksi Beasiswa LPDP reguler.

“Program ini mencerminkan sinergi antara berbagai institusi dalam mendukung pembangunan wilayah transmigrasi sekaligus membangun SDM unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan,” tutup Iftitah.

Dengan inisiatif ini, pemerintah berharap kawasan transmigrasi dapat menjadi pusat pembangunan baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan.

Related posts

Leave a Reply