Kementerian Sosial segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi 23.700 asistensi sosial penyandang disabilitas (ASPD) sebagai upaya membantu kelompok rentan terdampak COVID-19 di Tanah Air.
“Skema bantuan ini adalah untuk dukungan nutrisi dan terapi,” kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan penyaluran bansos tersebut akan dilaksanakan oleh Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) Cibinong Bogor milik Kemensos.
Dalam penyaluran bansos tersebut, Kemensos akan tetap menerapkan jarak fisik antara petugas dan penerima guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19. Selain itu, tim penyaluran bantuan juga menggunakan alat pelindung diri berupa masker dan sarung tangan.
Hingga kini Kemesos mencatat telah menyalurkan bansos berupa sembako kepada penyandang disabilitas se-Jabodetabek sebanyak 7.539 paket dengan rincian 700 dilakukan di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) “Budhi Dharma” Bekasi.
“Bantuan sembako ini berupa paket lauk pauk, makanan anak dan makanan siap saji,” katanya.
Selanjutnya Kemensos menyalurkan bansos sebanyak 6.839 berupa paket sembako kepada penyandang disabilitas yang dilakukan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) “Tan Miyat” Bekasi melalui delapan instansi sosial, 20 lembaga kesejahteraan sosial dan 13 organisasi penyandang disabilitas.
Harry Hikmat mengatakan Kemensos mengungkapkan rasa keprihatinan terhadap masyarakat dalam kondisi pandemi COVID-19 terutama kelompok rentan.
“Mereka kesulitan mengakses sembako dalam kondisi pandemi COVID-19. Paling tidak Kemensos ikut berbagi meringankan beban yang mereka alami,” ujar dia.
Harrry bersyukur semua bantuan sembako dapat terdistribusi dengan cepat sehingga kelompok rentan tadi bisa menggunakan bansos tersebut saat situasi pandemi COVID-19 di Tanah Air.