JAKARTA, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Islamabad, Pakistan dan perwakilan negara ASEAN meningkatkan hubungan antarnegara dalam resepsi diplomatik perayaan bersama HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan HUT ASEAN ke-54 secara terbatas pada Kamis (28/9).
Kedubes negara-negara ASEAN di Islamabad, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Philipina, Thailand dan Vietnam yang tergabung dalam ASEAN Committee in Islamabad (ACI), turut diundang sebagai tuan rumah bersama.
Resepsi yang berlangsung di halaman KBRI Islamabad itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan Pakistan dan Hymne ASEAN, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Dubes RI untuk Pakistan Adam M. Tugio, dan diakhiri dengan penampilan pencak silat oleh pesilat warga negara Pakistan.
Acara tersebut juga dihadiri Chief Guest, H.E. Syed Fakhar Imam, Menteri Federal Keamanan Pangan Nasional dan Riset yang mewakili Pemerintah Pakistan dan Guest of Honor, Senator Mushahid Hussain Sayed, sebagai Ketua Komite Pertahanan Senat Pakistan
Dalam sambutannya, Dubes Adam menyampaikan apresiasinya kepada Chief Guest dan Guest of Honor atas kesediaan mereka menghadiri acara tersebut.
Dia menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia serta hubungan bilateral RI-Pakistan dan ASEAN-Pakistan.
“Meski kedua negara terletak di wilayah geografis yang jauh di Asia Tenggara dan Asia Selatan, namun jejak dan pengaruh budaya satu sama lain cukup terlihat dalam cara hidup penduduknya,” kata Adam.
Kesamaan menarik lainnya adalah Indonesia dan Pakistan juga merayakan Hari Kemerdekaan pada bulan Agustus, masing-masing pada tanggal 17 dan 14.
Syed Imam mengatakan dirinya menyambut baik pelaksanaan resepsi itu.
Dia menyampaikan ucapan selamat kepada KBRI dan kedubes negara-negara ASEAN di Islamabad atas perayaan Kemerdekaan HUT RI sekaligus perayaan HUT ASEAN Day serta mengharapkan hubungan Indonesia-Pakistan dan hubungan ASEAN-Pakistan dapat ditingkatkan lagi.
Dia juga mengapresiasi Dubes RI atas inisitif dan upayanya dalam meningkatkan hubungan kedua negara dan ASEAN-Pakistan.
Senator Mushahid Sayed berharap agar hubungan Pakistan-Indonesia yang memiliki banyak persamaan dan teruji oleh sejarah akan terus tumbuh, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan, dengan ditandatanganinya Preferential Trade Agreement (PTA) pada 2013.
Hubungan antara masyarakat dan parlemen antara kedua negara juga semakin meningkat, kata Sayed.
Dia berharap hubungan ASEAN-Pakistan yang telah menandatangani sektoral mitra dialog pada 1993 akan meningkat di masa mendatang, khususnya terkait konektivitas antara kedua kawasan untuk meningkatkan komplementaritas di antara kedua kawasan.
Acara resepsi juga digunakan untuk meluncurkan secara resmi buku yang berjudul Captivating Images of Indonesian-Pakistan Semilarities: Cultural Beauty dan Nature’s Wonders (Citra Memikat Persamaan Budaya Indonesia-Pakistan).
“Kesamaan antara budaya Indonesia dan Pakistan tidak hanya didasarkan pada keyakinan dan tradisi Islam, juga sebelum kedatangan Islam, di kedua wilayah yang dapat ditelusuri ke Lembah Indus kuno dan peradaban Gandhara yang mendominasi seluruh wilayah selama berabad-abad,” kata Adam.
Bagi pecinta makanan, lanjut dia, publikasi ini akan menyenangkan karena banyaknya persamaan hidangan makanan terkenal Pakistan dan Indonesia yang layak dicoba dan dinikmati para pecinta kuliner.
Selain itu, Indonesia juga menawarkan destinasi wisata yang aman, terjangkau, nyaman, menarik, mudah diakses, ramah lingkungan dan berkelas dunia.
“Sektor pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan tercepat kesembilan di dunia. Buku ini akan menyapa pembaca mengapa mereka harus mengunjungi Indonesia. Buku ini juga memperkenalkan kepada pembaca mengapa Indonesia dianggap sebagai salah satu tempat menarik di dunia untuk perdagangan, investasi, dan kewirausahaan,” katanya.
Acara resepsi juga mempromosikan berbagai kuliner, video dan brosur budaya dan wisata masing-masing negara ASEAN.
Dubes Adam mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan upaya Indonesia sebagai Ketua ACI bersama dengan kedubes negara negara ASEAN di Islamabad untuk meningkatkan hubungan ASEAN-Pakistan di berbagai bidang, termasuk politik, pendidikan, sosial-budaya, pertahanan, ekonomi dan perdagangan.
Terkait hubungan kerja sama ASEAN-Pakistan, Dubes Adam mengungkapkan bahwa neraca perdagangan kedua pihak saat ini sekitar 8 miliar dolar AS (Rp114,4 triliun) dan angka ini masih di bawah potensi ekonomi dan perdagangan.
Dia memaparkan ASEAN dengan PDB 2,9 triliun dolar AS –ekonomi terbesar kelima di dunia– membuka peluang bagi Pakistan untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN melalui negara-negara anggotanya.
Dubes Adam menegaskan perlunya pelaku usaha untuk melihat Indonesia dan Pakistan di luar hubungan bilateral, karena mereka berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan ke masing-masing wilayah, yang secara kolektif memiliki hampir 850 juta penduduk.