Kasus Harian Bisa Capai 60 Ribu Saat Puncak Omicron Februari

Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

JAKARTA, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap prediksi puncak gelombang Corona varian Omicron di Indonesia terjadi pada Februari mendatang. Kasus harian diprediksi mencapai 60 ribu.

“Minggu ke-1 atau ke-2 Februari ya (prediksi puncak Omicron). (Kasus harian) sekitar 40.000-60.000 kasus,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).

Read More

Siti Nadia juga mengungkap prediksi kasus harian di Jakarta. Dia menyebut kasus Corona di Jakarta dalam sehari bisa mencapai 21 ribu.
“Perkiraan bisa 21.000 (kasus),” kata Siti Nadia menjawab pertanyaan soal perkiraan puncak kasus COVID-19 di Jakarta.

Siti menyebut kondisi pandemi akan kembali normal 2 minggu setelah puncak. Hal itu, kata dia, berdasarkan pengalaman di negara lain.

“Dia hanya butuh waktu 2 minggu ya untuk kembali normal. Kalau lihat di negara-negara lain ya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Siti meminta masyarakat untuk melakukan testing dini jika merasa sakit. Dia juga mengimbau warga tidak keluar negeri.

“Perkuat prokes, testing dini kalau merasa sakit, segera vaksinasi, tidak keluar negeri,” jelasnya.

Menkes Imbau Warga Tak Panik
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta warga tak panik meskipun Indonesia bersiap menghadapi gelombang Omicron. Budi menyebut pemerintah telah mempersiapkan sejumlah hal untuk menghadapi lonjakan itu.

“Kembali lagi kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini juga turunnya pun cepat,” kata Budi saat jumpa pers virtual, Senin (10/1).

Guna mencegah penularan Omicron, Budi mengingatkan warga untuk taat protokol kesehatan. Dia juga mengajak warga untuk mengikuti vaksinasi.

“Sehingga yang penting jangan lupa jaga prokes, disiplin juga melakukan surveilans dan yang paling penting percepat vaksinasi rekan-rekan kita, keluarga kita yang belum mendapatkan vaksinasi,” jelasnya.

Related posts

Leave a Reply