SEOUL,Kemunculan kembali wabah COVID-19 di Korea Selatan diperkirakan akan meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan domestik dan ekonomi lokal, menurut bank sentral negara itu pada Kamis (10/9).
Bank of Korea (BOK) mengatakan dalam laporan kebijakan moneter dan kreditnya yang disampaikan kepada Majelis Nasional bahwa jika pemulihan ekonomi domestik tertunda karena kebangkitan COVID-19, volatilitas dapat meningkat di pasar saham lokal dengan risiko kredit yang lebih tinggi bagi perusahaan-perusahaan kecil.
Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 melonjak menjadi tiga digit sejak 14 Agustus karena infeksi klaster yang terkait dengan kegiatan layanan gereja dan unjuk rasa besar-besaran di pusat kota Seoul pada 15 Agustus oleh pemilih konservatif.
Konsumsi pribadi mengalami pemulihan pada kuartal kedua berkat bantuan pemerintah untuk semua rumah tangga pada Mei, tetapi kemunculan kembali COVID-19 dapat memperlambat laju pemulihan belanja konsumen.
Pemerintah meluncurkan anggaran tambahan senilai 7,8 triliun won (100 won = Rp1.237), anggaran tambahan keempat pada tahun ini, untuk mengatasi dampak ekonomi dari kemunculan kembali COVID-19.
Alih-alih menyediakan dana bantuan untuk semua rumah tangga, anggaran tambahan keempat tersebut akan difokuskan pada dukungan keuangan bagi pemilik usaha mikro dan wiraswasta yang paling menderita akibat kemunculan kembali COVID-19.