LONDON, Jumlah kematian global terkait COVID-19 melewati 900.000 pada Rabu (9/9), sementara kasus virus corona jenis baru itu di seluruh dunia sudah mencapai 27,7 juta, menurut hitungan Reuters.
Amerika Serikat masih menjadi negara di dunia yang paling parah dilanda virus corona, dengan jumlah kematian melebihi 190.000 dan jumlah kasus melampaui 6,3 juta.
Brazil berada di posisi kedua, setelah mencatat lebih dari 127.000 kematian, dan diikuti oleh India yang melaporkan 74.000 kematian.
Pada Senin (7/9), India melaporkan 90.802 pengidap baru COVID-19.
Jumlah itu merupakan “lonjakan harian tertinggi yang pernah terjadi“ dan menjadikan total kasus corona di negara itu menjadi lebih dari 4,3 juta.
Dengan catatan itu, India menyalip Brazil dan menggeser negara itu –dengan 4,1 juta kasus– ke tempat ketiga dalam daftar jumlah kasus COVID-19 di dunia.
Kendati pusat pandemi bergeser ke India, tidak ada tanda-tanda wabah corona sedang mencapai puncaknya di negara terpadat kedua di dunia itu.
Saat kedai-kedai minuman dibuka kembali pada Rabu untuk pertama kalinya sejak karantina wilayah diterapkan, India mencatat lebih banyak kasus setiap hari daripada negara lain sejak wabah COVID-19 mulai muncul pada awal tahun.
Dengan rata-rata jumlah kematian lebih dari 1.000 setiap hari selama dua minggu terakhir, India juga mencatat lebih banyak kematian dibandingkan dengan negara-negara lain.
Benua Amerika masih menyumbang lebih dari setengah jumlah kematian di seluruh dunia. Jumlah tinggi kematian terlihat di Meksiko, Peru, Kolombia, Chile, dan Ekuador.
Menurut hitungan Reuters berdasarkan data selama dua minggu terakhir, jumlah orang yang meninggal setiap harinya akibat COVID-19 mencapai rata-rata lebih dari 5.600.
Angka kematian India tercatat sekitar satu persen, sedangkan Brazil dan Amerika Serikat memiliki angka kematian sekitar tiga persen, yang sejalan dengan rata-rata dunia. (Reuters)