JAKARTA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri rapat pimpinan nasional (rapimnas) kelompok relawan Bravo 5 yang dibina Luhut Binsar Pandjaitan. Di hadapan Bravo 5, Jokowi menyebut sosok elektabilitas tinggi belum tentu dicapreskan oleh partai politik (parpol).
Ketua Bidang Media dan Informasi Bravo 5 Ruhut Sitompul menjelaskan rapimnas yang digelar di salah satu hotel di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (26/8). Ruhut menyebut rapimnas juga dihadiri oleh Mendagri Tito Karnavian, Menko Polhukam Mahfud Md, Menko Maritim sekaligus Dewan Pembina Bravo 5 Luhut Binsar Pandjaitan.
“Jadi dalam rapimnas itu acaranya (ada) Menteri Dalam Negeri, Pak Menko Polhukam, sudah itu Presiden. Adapun Pak Luhut, dia kan Dewan Pembina, dia juga pembicara,” kata Ruhut kepada wartawan.
Rapimnas dihadiri perwakilan Bravo 5 dari 34 provinsi, rapimnas akan ditutup pada Sabtu (27/8) besok. Ruhut menceritakan bahwa Jokowi membicarakan kondisi ekonomi dunia saat ini serta politik dalam negeri.
“Bahkan ada beberapa puluh negara yang diperkirakan ekonominya akan turun, itu yang ekonomi. Sudah itu, ini pasti yang ditunggu-tunggu, soal politik. Karena ini kan tim sukses beliau periode pertama 2024, periode 2019,” ujar Ruhut.
Bravo 5, kata Ruhut, saat ini sudah menjadi relawan pendukung Jokowi. Dalam rapimnas Bravo 5, Ruhut mengungkapkan Jokowi memberi pesan agar tak terburu-buru soal nama capres 2024.
“Mengenai pemilihan presiden, saya hanya menyampaikan ojo kesusu. Kita nggak usah mendahului, sabarlah, kita kerja aja yang baik. Dia bilang, itu nanti adalah, kita sabar saja semuanya, itu saja saja, nggak lama kok. Sudah itu, karena kita relawan, kita foto bersama dengan presiden, baik kawan daerah maupun kami DPP,” ujar Ruhut.
Jokowi memberi pesan kepada kelompok pendukungnya ini agar tidak tergesa-gesa memberi dukungan awal kepada kandidat calon presiden tertentu. Dalam video detikTV, Jumat (26/8), Jokowi mengungkit undang-undang yang mengharuskan calon presiden dan calon wakil presiden diusung partai atau gabungan partai.
“Di konstitusi kita, di undang-undang kita, itu memang harus diusung oleh partai atau gabungan partai. Artinya apa, Bapak Ibu jangan mendukung kandidat itu sekarang,” kata Jokowi.
Jokowi kemudian memberi analogi kehendak mengusung Ketua Umum Bravo 5 Fachrul Razi di Pilpres 2024 hingga Luhut. Menurut Jokowi, kehendak itu belum tentu direstui partai politik.