Istana Klarifikasi Terkait Demo Siswa Tolak Makan Bergizi Gratis, Ingatkan Hindari Kekerasan

Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.

JAKARTA, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menanggapi aksi demo yang dilakukan oleh sejumlah siswa di Nabire dan Jayawijaya yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan bahwa menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap warga negara, namun ia mengingatkan agar unjuk rasa tidak disertai dengan kekerasan atau menghalangi hak orang lain untuk menerima manfaat dari program tersebut.

Hasan mengatakan, “Kalau masyarakat mau berunjuk rasa dan menyampaikan pendapat, silakan. Tapi jangan sampai melakukan kekerasan.” Menurutnya, meski menolak MBG merupakan hak individu, hal tersebut tidak seharusnya mengganggu atau menghalangi siswa lainnya yang membutuhkan makan bergizi gratis.

Read More

“Siswa yang menolak bisa saja menyampaikan pendapat mereka, seperti ‘kami tidak perlu diberikan makan gratis’, itu hak mereka. Tapi mereka harus memahami bahwa hak orang lain untuk menerima makan bergizi gratis juga perlu dihargai,” tegas Hasan.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul aksi demo yang dilakukan oleh pelajar SMP dan SMA di sejumlah wilayah, termasuk di Nabire pada Senin (17/2/2025). Demo tersebut dipicu oleh kabar yang beredar mengenai sejumlah pelajar di Pulau Jawa yang diduga keracunan akibat program MBG. Namun, Kapolres Nabire, AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, mengonfirmasi bahwa belum ada bukti yang menunjukkan bahwa keracunan itu terkait dengan program MBG.

Samuel juga mengungkapkan bahwa sebagian pelajar yang terlibat dalam aksi tersebut menuntut sekolah gratis, bukan makan gratis. “Mereka menganggap orangtua mereka sudah menyiapkan makanan untuk mereka, dan mereka lebih memilih sekolah gratis,” ujarnya.

Pada hari yang sama, aksi serupa juga terjadi di Wamena, Jayawijaya, dengan sekitar 2.500 hingga 3.000 pelajar SMA yang terlibat dalam demo. Para pelajar di daerah tersebut juga menolak program MBG meskipun isu keracunan belum dapat dipastikan kebenarannya.

Meskipun demikian, Hasan Nasbi menegaskan pentingnya menjaga agar unjuk rasa tetap damai dan tidak mengganggu hak orang lain. “Kami berharap, meskipun ada yang menolak, jangan sampai mereka menghalangi teman-teman mereka yang ingin mendapatkan manfaat dari program ini,” kata Hasan.

Sementara itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap dilanjutkan di berbagai daerah dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak di sekolah. Pemerintah berupaya agar program tersebut dapat berjalan dengan baik dan menjangkau seluruh siswa yang membutuhkan, namun tetap menghargai hak setiap individu untuk memilih apakah mereka ingin berpartisipasi.

Related posts

Leave a Reply