Mantan penyerang AC Milan Filippo Inzaghi mengenang golnya ke gawang Ajax saat leg kedua perempat final Liga Champions 2002/03 yang “dicuri” rekan setimnya, Jon Dahl Tomasson.
Milan yang main imbang nirgol di kandang Ajax pada leg pertama terancam tersingkir dari kompetisi lantaran skor 2-2 bertahan hingga pertandingan kedua memasuki menit ke-90 di San Siro pada 23 April 2003.
Lantas, tiba-tiba Paolo Maldini mengirim umpan silang yang diteruskan sundulan Marco Ambrosini dan Inzaghi menyergap bola melewati bek Petri Pasanen dan mengecoh kiper Bogdan Lobont yang terlanjur meninggalkan sarangnya.
Bola sebetulnya sudah hampir pasti masuk ke dalam gawang, tapi sebelum melewati garis Tomasson memberikan sentuhan terakhir untuk lebih memastikan hal itu dan akhirnya gol tersebut tercatat jadi milik penyerang Denmark dan bukannya Inzaghi.
“Sungguh luar biasa itu momen yang terjadi 17 tahun lalu, sampai hari ini saya masih terkenang,” kata Inzaghi dalam wawancara virtual bersama pandit Milan, Carlo Pellegatti, lewat Instagram Live, Kamis.
“Serasa baru kemarin. Ada pertandingan yang selalu terkenang di hati. Kalau Anda bertanya ke bekas pemain atau penggemar Milan soal gol Inzaghi favorit mereka, selain final di Athena 2007, mereka selalu merujuk ke gol lawan Ajax itu, yang lucunya tidak tercatat atas nama saya,” ujarnya menambahkan.
Terlepas dari itu, Inzaghi tetap bersyukur atas gol tersebut sebab Milan bukan hanya lolos ke semifinal, tetapi juga menyingkirkan rival sekota mereka Inter Milan untuk mencapai final.
Lantas dalam partai final di Old Trafford, Milan mengungguli Juventus lewat adu penalti untuk meraih trofi Liga Champions keenam mereka.
“Jika dipikir lagi, bisa saja hakim garis waktu itu melakukan kekeliruan dan menganggapnya sebagai offside. Tetapi pada akhirnya Milan menjuarai Liga Champions musim itu, terkadang sepak bola seluar biasa itu,” ujar Inzaghi.
Inzaghi kemudian merasakan kembali menjadi juara Liga Champions empat tahun berselang sembari membalaskan luka Istanbul atas Liverpool di Athena.
Pemain berjuluk Super Pippo itu akhirnya gantung sepatu di Milan dan memasuki dunia kepelatihan hingga akhirnya dipercaya menangani Rossoneri pada 2014/15 meski dianggap tak cukup berhasil dan kini menduduki kursi pelatih tim Serie B, Benevento. (ant)