Inovasi Test GeNose Harapan Baru Dalam Mengatasi Covid-19

Jakarta, Kasus Covid-19 di Indonesia maupun di dunia semakin menghawatirkan, alat test cepat dan vaksin sangat dibutuhkan saat ini untuk mengatasi kasus virus corona yang sudah di tetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai Pandemi.

Setahun sudah pemerintah Indonesia berjuang dalam mengatasi krisis kesehatan. Dengan berbagai kebijakan yang di keluarkan, seperti PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar), sosialsasi tentang penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan sudah dilakukan. Sehingga pelaksanaan surveillance 3T (Testing, Tracing, Treatment) menjadi sangat dibutuhkan oleh pemerintah saat ini. Oleh karena itu, alat cepat dan murah menjadi solusi jitu dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Read More

Seperti yang kita tahu bahwa kendala dari pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, Treatment) adalah masih langkanya alat uji, mahalnya alat pendeteksi seperti test PCR, Antigen, Antibody, dan belum peraktisnya alat uji tersebut.

Oleh sebab itu, perlunya inovasi yang di buat oleh masyarakat atau akademisi di setiap kampus khususnya didalam negeri untuk bisa membuat alat yang praktis, murah dan tingkat akurasinya tinggi, beberapa hari lalu pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional Bambang Brodjonegoro, mendukung teknologi keluaran dalam negeri yang bisa mendeteksi kemunculan awal dari virus corona.

“Kami sangat menyambut baik teknologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), harapannya alat ini bisa menjadi solusi bagi upaya skrining yang cepat, murah dan akurat,” kata Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro pada acara Public Expose GeNose: Teknologi Pengendus Covid-19 di Jakarta.

Alat yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan badan Inteligen Negara, TNI AD, Universitas dan pihak swasta dalam mengembangkan alat pendeteksi Covid-19 yang di sebeut “GeNose”.

GeNose merupakan alat pengendus elektronik cepat dan berbiaya murah, serta dengan sensitivitas tinggi untuk mendeteksi keberadaan virus corona dalam tubuh manusia dengan waktu sangat cepat, ia bekerja melalui embusan napas, tidak perlu waktu lama untuk alat ini bisa mengetahui positif atau negatif Covid-19.

GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC), yang terbentuk karena adanya infeksi virus corona. Ia keluar bersama nafas melalui embusan nafas kedalam kantong khusus, selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan atrifisial (Artificial Ontelligence).

Kelebihan dari alat test cepat Covid-19 GeNose ini adalah skrining yang cepat dan akurat, memiliki harga murah jauh dibandingkan alat test sebelumnya seperti PCR, Antibody dan Antigen. Sensitivitas tinggi, efisien, desain murah, dapat dioperasikan seseorang secara mandiri dan efisien dan non-invastif (tidak melalui pembukaan kulit).

Dalam pengujiannya alat pendeteksi Covid-19 GeNose menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta hasil menunjukan tingkat akurasi tinggi, yakni 97 persen.

Ini merupakan inovasi luar biasa di bidang kesehatan, alat yang dibutuhkan oleh pemerintah, masyarakat dalam mendeteksi awal adanya Covid-19 dengan cepat, murah memiliki tingkat akurasi tinggi, GeNose menggunakan teknologi terbaru di era revolusi industri 4.0, operasional alat ini sangat mudah dan murah karena satu unit GeNose seharga Rp 62 juta rupiah.

Dengan harga murah yang berbeda dengan alat lainnya, dan memiliki efektivitas tinggi GeNose bisa di gunakan 100.000 kali, setiap orang hanya perlu membayar Rp 600 dan akan bertambah menjadi Rp 15.000 hingga 25.000 untuk melakukan deteksi awal Covid-19. Karena screening ini turut memanfaatkan plastik yang memiliki fungsi khusus.

Fungsi khusus dari pelatik ini digunakan tidak hanya sebagai media hembusan nafas saja, namun juga digunakan untuk menyaring agar virus tidak masuk ke dalam mesin pendeteksi Covid-19. GeNose juga secara resmi sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dengan Nomber AKD 20401022883 pada kamis 24 Desember 2020.

Dengan adanya surat izin edar ini merupakan satu poin penting dalam inovasi GeNose, karena dengan adanya izin Kemenkes Universitas Gadjah Mada bisa memproduksi alat secara massal. Menristek menjelaskan sudah ada lima perusahaan yang akan bekerja sama dengan UGM dalam memproduksi GeNose. Ditargetkan di bulan Februaru 2021 alat test Covid-19 ini bisa diproduksi mencapai 5.000 unit.

Baru-baru ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi pusat produksi alat deteksi Covid-19, yakni GeNose di UGM Science Techno Park Sleman, Ganjar langsung mencoba alat yang di produksi anak dalam negeri ini, dan mendapatkan penjelasan dari ketua tim pengembangan GeNose Prof, Kuwat Triyana.

Tak hanya Ganjar, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, mengatakan bahwa ia siap dalam mensosialisasikan alat test dini Covid-19 GeNose ke berbagai lapisan sebagai solusi untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona yang semakin meningkat, ia juga menaruh harapan dan rasa hormat atas inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Selain test GeNose pemerintah sudah mengeluarkan test Antigen sebelumnya, alat ini di buat didalam negeri yakni dari Universitas Padjajaran (Unpad). Alat ini sudah memiliki izin edar dan sudah digunakan di berbagai daerah di Indonesia. Ada perbedaan dari kedua alat test ini yakni Antigen memiliki akurasi 84 persen untuk mendeteksi Covid-19 di tubuh manusia. CePAD juga tercatat mempunyai sensitivitas sekitar 85 persen dan spesifikasi sebesar 83-84 persen.

Penggunaan alat test awal Antigen memiliki hasil yang tidak kalah dengan GeNose, CePAD bisa keluar hasilnya sekitar 15 menit dengan tingkat ketepatan tinggi. Harga dari alat ini sekitar Rp 120 ribu per unit.
Ini bisa menjadi harapan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan menekan tingkat kasus positif di tanah air. Seperti apapun bentuk test yang di buat oleh anak bangsa patut di apresiasi dan didukung oleh pemerintah agar inovasi ini bisa maksimal dalam menekan kasus Covid-19 diberbagai daerah.

Related posts

Leave a Reply