Indonesia Miliki Potensi Energi Bersih 3.700 GW, Rosan Ajak Dunia Berkolaborasi

JAKARTA, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi bersih hingga 3.700 gigawatt (GW). Potensi ini berasal dari sumber daya alam seperti tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan gelombang laut. Meski demikian, pemanfaatan energi bersih tersebut masih jauh dari optimal.

Dalam forum World Economic Forum (WEF) bertajuk “Industrial Clusters as Energy Pioneers” di Davos, Swiss, Rosan menyoroti potensi besar panas bumi di Indonesia, khususnya di Jawa dan Sumatera. Namun, pemanfaatannya saat ini masih kurang dari 1%.

Read More

“Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Jawa dan Sumatra. Namun yang telah terpasang saat ini baru kurang dari 1%. Ini menunjukkan peluang besar yang masih bisa digarap,” ujar Rosan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/1/2025).

Rosan menjelaskan, pengembangan klaster industri berbasis energi bersih dan keberlanjutan telah dimulai dengan kapasitas 6,6 GW. Salah satu klaster industri di Indonesia saat ini mengonsumsi sekitar 4,5 GW energi, dan rencana perluasan akan menambahkan 2,5 GW lagi yang sepenuhnya menggunakan energi bersih.

“Target kami adalah memastikan seluruh kebutuhan energi sebesar 6,6 GW di klaster ini menggunakan energi bersih,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pendekatan berbasis klaster industri menjadi strategi penting dalam membangun ekosistem berkelanjutan. Indonesia bahkan telah meluncurkan klaster industri dengan target emisi nol pertama di ASEAN. Contoh nyata dari inisiatif ini adalah klaster industri nikel, di mana seluruh rantai pasok terintegrasi di satu lokasi.

Meski memiliki sumber daya melimpah, Rosan mengakui bahwa Indonesia memerlukan kolaborasi pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia untuk mengoptimalkan potensi energi bersihnya. Ia pun mengundang mitra internasional untuk bekerja sama dalam mencapai target emisi nol.

“Dengan teknologi baru, kemauan politik yang kuat dari pemerintah, serta dukungan penuh rakyat Indonesia, kami yakin dapat mencapai target ini, bahkan mungkin lebih awal dari 2060, seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo,” ujarnya.

Rosan menekankan pentingnya memastikan setiap proyek baru di kawasan industri dirancang untuk mencapai emisi nol bersih sejak awal. “Kami terus mendorong perusahaan, baik lokal maupun asing, untuk menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama dalam setiap proyek yang mereka jalankan,” tegasnya.

Dalam upaya menarik lebih banyak investasi, Rosan menyebut pemerintah terus mereformasi kebijakan dan regulasi. Proses perizinan kini semakin sederhana dan terintegrasi di bawah Kementerian Investasi, termasuk pemberian insentif fiskal.

“Kami terus memberikan kemudahan bagi investor. Semua proses perizinan kini dapat kami tangani langsung secara terintegrasi,” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply