Ibas Dorong Purna Atlet Daerah Terus Berkarya Lewat Pelatihan Kerja & Program Karier

JAKARTA, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menggelar audiensi bertajuk “Apresiasi Kebangsaan” bersama para pemuda berprestasi dari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung hangat, penuh semangat, dan menjadi ruang dialog bermakna antara wakil rakyat dan generasi muda yang telah mengharumkan nama daerah di berbagai bidang.
Ibas menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemuda yang telah menunjukkan semangat juang dan dedikasi luar biasa. Ia menegaskan bahwa penghargaan bukan hanya simbolik, tetapi harus menjadi bahan bakar semangat untuk terus melaju.
“Apresiasi yang tinggi saya sampaikan kepada kalian. Ini bukan hanya bentuk terima kasih, tapi juga dorongan agar kalian terus menembus batas dan meraih masa depan yang lebih baik. Menang itu bukan akhir, tapi awal dari perjuangan yang lebih besar. Sementara kalah pun bukan akhir segalanya, tapi pelajaran untuk memperkuat diri,” tegas Ibas di hadapan peserta audiensi.
Dalam prakatanya, Ibas anggota DPR RI dapil Jatim VII dari Partai Demokrat menyoroti pentingnya membangun karakter, menjaga integritas, dan memupuk cinta tanah air di tengah derasnya arus globalisasi. Ia mengajak para pemuda untuk tidak hanya terampil dan hebat, tetapi juga rendah hati dan peduli pada bangsa. “Jadilah insan muda yang mencintai bangsa dan daerahnya. Dari Trenggalek kita berprestasi, dari Trenggalek kita mengabdi,” serunya penuh semangat.
Momen audiensi ini menjadi lebih bermakna saat beberapa peserta seperti Angga Wibawa dan Frilla Ammanda menyampaikan langsung kegelisahan mereka terkait masa depan atlet berprestasi yang sering kali terabaikan setelah masa kejayaan berlalu. Mereka berharap ada kepastian dan perhatian nyata dari negara.
Edhie Baskoro yang juga menyukai olahraga bola basket dan sepak bola juga merespons aspirasi tersebut dengan serius dan penuh empati. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus benar-benar hadir dalam menjamin masa depan para pemuda berprestasi, khususnya atlet. “Saya mendengar langsung kegelisahan rekan-rekan atlet. Mereka punya semangat juang tinggi, tapi setelah tak lagi bertanding (purna atlit), mereka bingung mau ke mana. Pemerintah tidak boleh tinggal diam. Anak muda berprestasi tidak boleh dibiarkan menganggur. Mereka harus punya ruang untuk tumbuh dan mengabdi,” ujar Ibas.
Sebagai salah satu opsi solusi, Ibas menyampaikan bahwa saat ini pemerintah telah menyiapkan berbagai balai pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan para atlet dan pemuda berprestasi di luar bidang olahraga. Ia juga mendorong agar para atlet aktif mengambil sertifikasi-sertifikasi khusus di bidang olahraga masing-masing, sehingga saat sudah tidak bertanding, mereka tetap dapat berkontribusi sebagai pelatih, official, tenaga pengelola olahraga, atau bahkan pembina generasi baru.
Lebih jauh, Ibas yang juga sebagai pembina klab LaVani memberikan contoh inspiratif dari Klub Voli LavAni, klub yang dibina langsung oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
“Klub LavAni dibangun bukan hanya untuk menjadi juara, tapi juga sebagai wadah kontribusi berkelanjutan dari atlet dan tokoh olahraga dari berbagai latar belakang. Banyak yang dulunya atlet daerah, kini jadi atlet nasional. Banyak pula yang tidak lagi bermain di lapangan, tapi tetap berkontribusi sebagai pelatih, manajer, dan tim pendukung,” ungkap Ibas.
Melalui audiensi seperti ini, Ibas merasa bisa lebih memahami keresahan masyarakat secara langsung, dari hati ke hati. Ia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal solusi nyata yang menyentuh masa depan para pemuda.
“Pemerintah harus hadir, bukan hanya saat mereka meraih medali, tapi juga saat mereka kembali ke masyarakat dan ingin tetap berbakti. Jangan biarkan mereka berjuang sendirian,” tegas Ibas.
Kehangatan audiensi ini menegaskan bahwa sinergi antara pemimpin dan pemuda sangat penting dalam membangun bangsa. Ibas menutup pertemuan dengan komitmen bahwa suara dan masa depan para juara muda tidak boleh diabaikan.

Related posts

Leave a Reply