Herman Khaeron Minta Rakyat Longgarkan Daya Kritis Terhadap Program Makan Bergizi Gratis

Herman Khaeron. Foto : Parlementaria

JAKARTA, Ketua DPP Partai Demokrat sekaligus Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR, Herman Khaeron, meminta masyarakat untuk memberikan waktu dan ruang bagi program makan bergizi gratis yang baru saja diluncurkan. Ia menyampaikan hal tersebut sebagai respons terhadap sejumlah catatan yang muncul terkait pelaksanaan program, seperti adanya keluhan mengenai tidak semua penerima mendapatkan susu, serta makanan yang terasa asam karena dimasak sejak malam sebelumnya.

Tantangan dalam Implementasi Program Makan Bergizi Gratis

Read More

Herman Khaeron menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis ini adalah inisiatif besar yang tentu tidak mudah dilaksanakan. Menurutnya, meskipun persiapan telah dilakukan, pelaksanaan yang masif dan kontinu setiap hari berpotensi menimbulkan beberapa kekurangan di awal-awal penerapannya. Oleh karena itu, Herman meminta masyarakat untuk lebih sabar dan melonggarkan daya kritis mereka selama sebulan pertama implementasi program ini.

“Ini adalah program yang baru diluncurkan. Persiapannya memang sudah dilakukan sebelumnya. Tetapi dengan besaran yang begitu masif dan kontinu tiap hari harus dilakukan, ini pasti ada kekurangan di awal-awal. Maka itu, longgarkanlah dulu daya kritis kita, supaya kita melihat dalam sebulan ini,” ujar Herman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (14/1/2025).

Penyesuaian Menu dan Waktu Pengiriman

Herman juga menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional akan melakukan berbagai penyesuaian terhadap program ini, termasuk perubahan menu, porsi, hingga waktu pengiriman makanan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masalah waktu memasak dan pengantaran makanan ke sekolah-sekolah. Jika makanan dimasak terlalu lama sebelumnya, maka ada risiko makanan akan basi ketika sampai di sekolah.

“Kalau terlalu cepat (dimasaknya), ini bisa basi nanti. Masaknya subuh, baru dikirim jam 12, ya basi,” kata Herman, menjelaskan tantangan logistik yang harus dihadapi dalam mengatur dapur yang melayani hingga 3.000 siswa per hari.

Keyakinan Program Akan Sukses

Meskipun ada beberapa kekurangan di awal pelaksanaan, Herman yakin bahwa program makan bergizi gratis akan berjalan lancar seiring berjalannya waktu. Ia bahkan mengibaratkan program ini dengan sistem makan bergizi yang sudah diterapkan di Jepang. Menurutnya, pemerintah Jepang memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini karena program tersebut bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa dalam jangka pendek, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi yang unggul di masa depan.

“Pemerintah Jepang juga mendukung dan memberikan apresiasi. Karena ini cara-cara yang tentu dilakukan untuk kebaikan kita, baik dalam jangka pendek untuk memenuhi nutrisi gizi, kemudian memenuhi unsur kebutuhan utama siswa. Tetapi dalam jangka panjang, ini akan mempersiapkan generasi-generasi yang unggul,” ujar Herman.

Related posts

Leave a Reply