JAKARTA, Harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan pada periode Mei 2022. Hal itu disebabkan oleh lonjakan harga komoditas Internasional imbas perang Rusia dan Ukraina.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan kenaikan harga gandum dan kedelai membuat tepung terigu memberikan andil ke inflasi sebesar 0,0008% dan tempe 0,0052%. “Jadi harganya ke domestik sudah terasa, tapi andil ke inflasi belum tinggi. Namun ini perlu diwaspadai, kalau terus meningkat, harga-harga industri turunannya bisa terdampak,” katanya dalam konferensi pers yang dilihat virtual, Kamis (2/6/2022).
Komoditas utama penyumbang inflasi pada Mei 2022 di kelompok bahan makanan berasal dari telur ayam ras di mana memberikan andil 0,05%. Penyebab kenaikan dikarenakan naiknya harga pakan ayam serta tingginya permintaan. “Jadi kenaikan harga pakan ini menyebabkan harga komoditas telur ayam ras ini di berbagai kota mengalami kenaikan,” jelas Margo.
Penyumbang inflasi terbesar kedua berasal dari ikan segar di mana memberikan andil sebesar 0,04%. Naiknya harga ikan segar disebabkan oleh cuaca buruk yang melanda berbagai perairan Nusantara sehingga banyak nelayan tidak bisa melaut untuk menangkap ikan.
Lalu penyumbang inflasi terbesar ketiga berasal dari bawang merah di mana memberikan andil sebesar 0,04%. “Ini lebih disebabkan karena minimnya pasokan bawang merah dari daerah-daerah sentra produksi dan juga karena belum pulihnya distribusi karena pasca Idul Fitri yang menjadi pemicu kenaikan harga komoditas bawang merah,” tambahnya.