Harga Beras Melonjak di 200 Daerah, BPS: Semua Zona Tembus HET, Intan Jaya Sentuh Rp60 Ribu/Kg

Ilustrasi beras. Foto: Kementan

JAKARTA, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan lonjakan harga beras di berbagai wilayah Indonesia. Pada pekan ketiga Agustus 2025, tercatat 200 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras—naik dari 193 daerah pada pekan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi merata pada jenis beras medium dan premium di seluruh zonasi wilayah pemantauan.

“Rata-rata harga beras di semua zona sudah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Ini menjadi sinyal penting bagi pengendalian inflasi,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Read More

Zona 1: Jawa, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi

Di zona ini, harga rata-rata beras medium naik 1,1% dibanding Juli 2025, menjadi Rp14.005/kg, melampaui HET sebesar Rp12.500/kg. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mencatat harga tertinggi: Rp17.952/kg.

Sementara itu, harga beras premium meningkat 0,83% menjadi Rp15.437/kg, melebihi HET sebesar Rp14.900/kg. Kabupaten Wakatobi mencatat harga tertinggi, yakni Rp19.851/kg.

Zona 2: Sumatera Utara, Riau, Kalimantan, dan NTT

Harga beras medium di zona ini melonjak 1,49% ke angka Rp14.872/kg, melewati HET Rp13.100/kg. Kabupaten Mahakam Ulu menjadi daerah termahal dengan harga Rp19.900/kg.

Untuk beras premium, harga naik 0,97% menjadi Rp16.618/kg, melebihi HET Rp15.400/kg. Di Mahakam Ulu, harga premium bahkan menyentuh Rp21.500/kg.

Zona 3: Maluku dan Papua

Zona timur Indonesia mencatat lonjakan tertinggi. Harga beras medium naik 1,09% menjadi Rp18.899/kg, jauh di atas HET Rp13.500/kg. Kabupaten Intan Jaya menjadi wilayah termahal dengan harga fantastis Rp50.000/kg.

Harga beras premium rata-rata kini Rp20.709/kg, menembus HET Rp15.800/kg. Di Intan Jaya, harga premium tercatat Rp60.000/kg — tertinggi secara nasional.

Tren kenaikan harga beras ini menambah tekanan pada inflasi pangan di banyak daerah. Pemerintah pusat dan daerah didorong untuk mempercepat distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), terutama di daerah yang belum tersuplai optimal.

BPS menyebut, kenaikan harga ini perlu mendapat perhatian serius, terlebih menjelang masa panen berikutnya. Di tengah stok beras nasional yang diklaim cukup oleh Perum Bulog, distribusi dan efisiensi pasokan menjadi tantangan utama.

Related posts

Leave a Reply