JAKARTA, Penyebab gedung ambruk di Jalan Brigjen Katamso, Kota Bambu Selatan, Palmerah, diakibatkan pelapukan bangunan tersebut dari penampung air hujan di lantai teratas, menurut keterangan anggota Basarnas.
Selain itu, beberapa bagian gedung juga disebutkan mengalami proses pelapukan yang cepat akibat menahan sisa air hujan. “Gedung ini sendiri tidak aman, karena di Ruko bagian atas itu terdapat genangan air, jadi untuk air sendiri tidak ada akses untuk turun,” kata anggota penyelamatan Basarnas DKI Jakarta Rifan Kusrianto di Jakarta, Senin.
Dari ketinggian di atas “crane” Rifan menuturkan lantai 3 dan 4 sudah dipenuhi genangan air. Hal itu lantaran tidak adanya akses pembuangan air di bagian “roof top” gedung. Selain itu, posisi dinding gedung tersebut telah terjadi penyerapan air yang berlebihan sehingga mempercepat proses pelapukan. “Jadi menyebabkan di lantai 3-4 itu terjadi pelapukan. Pelapukan ada setiap sisi-sisi dindingnya karena terjadinya pelapukan tadi,” jelas Rifan.
Sementara itu Direktur Operasional Basarnas Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama mengatakan belum berani memasuki gedung tersebut karena masih berpotensi roboh kembali. “Nanti kami masih koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) apakah mau diruntuhkan total atau bagaimana,” kata Budi.
Sebelumnya, gedung empat lantai ambruk di Jalan Brigjen Katamso Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Senin pagi yang dipergunakan sebagai minimarket. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 09.15 WIB. Kondisi gedung tersebut kini ambles dari lantai teratas sampai lantai kedua gedung.
Sedangkan lantai dasar gedung yang dijadikan minimarket terlihat tidak hancur sepenuhnya. Beberapa kendaraan tampak tertimpa reruntuhan. Sebanyak 11 orang menjadi korban gedung anbruk dan berhasil dievakuasi dan telah dibawa ke dua rumah sakit yaitu RSUD Tarakan dan RS Pelni Jakarta. (ant)