Football Institute Duga Shin Tae-yong Gunakan Buzzer untuk Dukung #STYStay di Media Sosial

Foto: pssi

JAKARTA, Pendiri Football Institute, Budi Setiawan, menduga bahwa mantan pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong (STY), menggunakan buzzer atau akun bot yang terorganisir untuk mendukungnya di media sosial setelah pemecatannya oleh PSSI pada 6 Januari 2025. Temuan ini berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Football Institute dan riset dari Drone Emprit, yang mengindikasikan adanya upaya penggiringan opini melalui akun-akun bot di platform media sosial.

“Dari riset ini, membuktikan bahwa tagar #STYstay menggunakan buzzer. Hasil riset ini hampir sama dengan riset Football Institute yang menunjukkan adanya kepentingan di luar sepak bola,” kata Budi Setiawan dalam keterangan resminya pada Kamis (30/1/2025).

Read More

Budi menilai bahwa ramainya dukungan terhadap Shin Tae-yong di media sosial menciptakan iklim yang tidak sehat dalam dunia sepak bola Indonesia. Ia mencurigai ada pihak tertentu yang menciptakan isu tersebut untuk memperkeruh situasi. “Padahal, sudah dijelaskan bahwa ini soal pertimbangan (pemecatan), tapi masih ramai dibicarakan. Itu patut dicurigai ada yang menciptakan isu di media sosial,” tambah Budi.

Football Institute mengungkapkan bahwa penciptaan isu ini baik terjadi secara alami maupun melalui rekayasa yang dilakukan oleh akun-akun buzzer. Menurut Budi, PSSI sudah mengambil langkah yang tepat dengan mengakhiri kontrak Shin Tae-yong, yang seharusnya berlangsung hingga 2027.

Sementara itu, analis media sosial dari Drone Emprit, Slovenia Istiani, mengungkapkan bahwa perbincangan terkait pemecatan STY terbagi menjadi tiga kategori: pro Shin Tae-yong, kontra Shin Tae-yong, dan narasi media serta akun informasi. Slovenia juga menyoroti tagar #STYstay yang ramai di media sosial, terutama di platform X (dulu Twitter), yang dicuitkan oleh akun bot terorganisir.

“Tagar ini tidak hanya dicuitkan oleh akun organik dan publik, tetapi juga oleh akun bot yang terorganisir dengan narasi yang sama. Akun-akun ini tidak membahas konteks secara mendalam, tetapi lebih kepada amplifikasi cuitan atau unggahan untuk meningkatkan engagement,” jelas Slovenia.

Dengan adanya temuan ini, baik Football Institute maupun Drone Emprit berharap bahwa penggiringan opini melalui media sosial dapat diatasi, dan iklim sepak bola Indonesia dapat kembali sehat serta bebas dari campur tangan kepentingan eksternal.

Related posts

Leave a Reply