FDSI Harapkan Semua Elemen Harus Cari Solusi Untuk Sepakbola Indonesia

Foto : antara

JAKARTA, Ketua Umum Forum Diskusi Suporter Indonesia Helmi Atmaja meminta semua elemen sepak bola seperti PSSI, pemerintah, dan suporter ikut introspeksi diri demi terciptanya sepak bola nasional yang lebih baik.

Hal ini disampaikan oleh Helmi pada diskusi publik “Mencari Solusi Masa Depan Sepak Bola: Di Bawah Bayang-bayang Sanksi FIFA Setelah Dicoret dari Tuan Rumah Piala Dunia U-20” di Gedung DPP PKB Jakarta, Senin.

Read More

“Kita bicara ngalor ngidul masalah Piala Dunia apa, Liga Indonesia aja tiap tanding masih ada suporter tawuran. Dan itu ya instrospeksinya gak hanya di PSSI dan pemerintah, tapi juga di suporter juga menurut saya,” kata Helmi.

Helmi mengatakan alasan di balik dirinya mendukung semua elemen introspeksi dalam rangka perbaikan sepak bola nasional adalah karena masalah sepak bola Indonesia sangat banyak.

Masalah gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini menurutnya adalah sebagian masalah kecil sepak bola Indonesia yang harus dibereskan satu per satu.

“Ada politisi yang sempat dihujat oleh netizen gara-gara bilang bahwa Piala Dunia tidak jadi itu bukan kiamat, kalau saya malah mendukung statement-statement itu karena sebenarnya masalah di sepak bola Indonesia itu banyak,” kata Helmi menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Helmi juga menyinggung potensi sanksi yang akan menimpa Indonesia. Ia berharap Indonesia tidak terkena sanksi sampai di-banned seperti terakhir kali terjadi pada 2015 dimana saat itu ada campur tangan pemerintah terhadap induk sepak bola Indonesia, PSSI.

Lebih lanjut Helmi berharap gar Indonesia tidak di-banned oleh FIFA demi mempertahankan skuad timnas yang ada. Hal ini dinilai penting untuk membangun chemistry antar pemain agar nantinya dapat tercipta skuad yang solid.

“Intinya penyakit kita seperti itu, jadi kalo gak jadi event atau gagal event timnya bubar. Nanti datang tim yang baru, akhirnya chemistry itu gak pernah terbangun,” pungkas Helmi Atmaja.

Related posts

Leave a Reply