JAKARTA, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan keadaan elektoral PDIP yang selalu berada di posisi tertinggi dalam berbagai hasil survei menjadi momentum pergerakan kolektif seluruh pihak di partai itu untuk memenangkan Pemilu 2024.
“Seluruh anggota dan kader partai tentunya semakin bersemangat dan ini merupakan momentum untuk terus bekerja keras memenangkan Pemilu 2024.
Tidak boleh berpuas diri dan harus terus bekerja keras,” ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia pun menyampaikan sejumlah faktor yang menyebabkan elektoral PDIP di berbagai hasil survei selalu teratas berkisar dari 22 persen hingga 26 persen, di antaranya, kerja kolektif, ketepatan narasi, dan program nyata di tengah rakyat.
Hasto lalu mengatakan PDIP merasa bersyukur karena kerja kolektif seluruh kader mereka yang menyatu bersama rakyat atas panduan ideologi Pancasila diapresiasi oleh masyarakat.
“Selain kerja kolektif kader, PDIP juga memiliki program yang membumi, seperti menanam 10 tanaman pendamping beras, merawat pertiwi dengan gerak penghijauan, membersihkan sungai, menjaga mata air, dan merawat lingkungan hidup yang diapresiasi pemilih pemula dan pemilih milenial,” ujar dia.
Tingginya elektoral PDIP, lanjut Hasto, juga tidak terlepas dari kerja kemanusiaan melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna).
Baguna terbukti menjadi wajah partai di dalam membantu rakyat saat terkena bencana.
Lalu, ada pula kerja dari Badan Kebudayaan Nasional (BKN PDIP) yang mampu menampilkan kreativitas dalam membangun kultur bangsa yang bangga dengan kebudayaannya.
Selanjutnya, PDIP juga memiliki program menggelorakan nasionalisme yang dilakukan melalui kegiatan Senam Indonesia Cinta Tanah Air.
“Dari kajian internal partai, hal yang dicanangkan Ibu Megawati Soekarnoputri pada Rakernas 2022 dengan tema ‘Desa Kuat Indonesia Maju dan Berdaulat’ mampu mendorong pergerakan kader partai turun serentak ke desa-desa.
Kami juga konsistensi dalam melakukan kaderisasi di sekolah partai sehingga diapresiasi publik,” tambah dia.