Elektabilitas Ganjar menunjukkan tren kenaikan selama dua tahun terakhir
JAKARTA, Temuan survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencapai 24,1 persen, lebih unggul daripada Prabowo Subianto (22,3 persen) dan Anies Baswedan (21,4 persen).
“Ganjar, Prabowo, dan Anies menguasai tiga besar bursa capres, disusul oleh AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) yang menyalip RK (Ridwan Kamil) dan Sandiaga Uno,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Okta, elektabilitas Ganjar menunjukkan tren kenaikan selama dua tahun terakhir. Sementara itu, Prabowo cenderung stabil, sehingga berpeluang disalip oleh Anies yang bergerak melejit.
“Prabowo masih menikmati tingginya elektabilitas setelah Pemilu 2019, tetapi Anies-lah yang kini tampaknya sedang mendapatkan momentum setelah resmi diusung oleh NasDem,” ucap Okta.
Artinya, Okta melanjutkan, jika tren tersebut bertahan hingga tahun depan, Ganjar dan Anies akan bersaing ketat, meninggalkan Prabowo.
Selain ketiga tokoh tersebut, Okta berpandangan bahwa AHY berpeluang untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Agus Harimurti Yudhoyono memiliki elektabilitas sebesar 5,0 persen. AHY berhasil menggeser posisi Ridwan Kamil (4,6 persen) dan Sandiaga Uno (3,4 persen).
“Dibandingkan dengan RK dan Sandi, elektabilitas AHY cenderung stabil, dan kini tampak mulai bergerak naik,” ujar Okta menjelaskan.
Lebih lanjut, Okta memaparkan bahwa nama sejumlah tokoh mulai meredup, seperti Tri Rismaharini (0,8 persen) dan Mahfud MD (0,6 persen). Nama Risma mulai menghilang, seiring dengan naiknya elektabilitas Puan Maharani (2,5 persen).
“Di internal PDIP tersisa nama Ganjar dan Puan yang berebut tiket capres, sedangkan Risma tampaknya lebih diproyeksikan untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta,” ujar Okta.
Survei CPCS dilakukan pada 1-8 Desember 2022, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka.
Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen