BPBD DKI Jakarta Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Antisipasi Hujan Ekstrem

Petugas saat mengangkut NaCl ke dalam pesawat untuk menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca di Jakarta. ANTARA/Ho-BPBD DKI Jakarta

JAKARTA, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bekerja sama dengan BMKG dan berbagai instansi terkait menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi potensi hujan ekstrem di wilayah DKI Jakarta. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem.

Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta, sekaligus juru bicara kegiatan OMC, Michael Sitanggang, menjelaskan bahwa operasi kali ini hanya melibatkan satu sorti penyemaian dengan area yang dipilih berada di arah barat daya-barat laut. “Area ini disemai untuk menurunkan potensi cuaca ekstrem,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (17/02).

Read More

Michael juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, BPBD DKI Jakarta telah melakukan lima kali sorti penyemaian yang menggunakan bahan semai berupa 4 ton garam NaCl foodgrade. Ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk mengurangi potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana seperti banjir.

Budi Harsoyo, Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, mengungkapkan bahwa potensi hujan ringan hingga sedang diperkirakan akan terjadi pada pagi hingga siang hari di beberapa wilayah DKI Jakarta. “Pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi, dengan kelembaban udara yang mencapai 100 persen di setiap lapisannya,” katanya.

Budi menambahkan, tujuan dari OMC kali ini adalah untuk mengurangi potensi ekstremitas cuaca, yang jika tidak diantisipasi, dapat menyebabkan banjir di wilayah Jakarta. “Ambang batas curah hujan yang dapat menimbulkan banjir adalah jika intensitas hujan melebihi 50 mm/hari,” jelasnya.

Pihak BMKG berkomitmen untuk terus memantau kondisi cuaca dan akan melakukan penyemaian garam NaCl jika prediksi menunjukkan curah hujan akan melebihi ambang batas tersebut. Namun, jika curah hujan diperkirakan normal, maka awan tersebut dibiarkan untuk turun sebagai hujan alami tanpa intervensi.

Budi juga memastikan kepada masyarakat bahwa mereka tidak perlu khawatir akan terjadinya kekeringan selama pelaksanaan OMC, meskipun ada anggapan keliru bahwa operasi modifikasi cuaca dapat menyebabkan kekeringan di Jakarta.

Dengan adanya langkah OMC ini, diharapkan dapat mengurangi risiko bencana hidrometeorologi dan menjaga kestabilan cuaca di wilayah DKI Jakarta, terutama di musim hujan yang diprediksi akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang.

Related posts

Leave a Reply