Orang-orang masa lalu juga beranggapan bahwa Matahari mengelilingi Bumi
JAKARTA, Ketika berjalan di Bumi, manusia pasti akan merasa berada di permukaan yang datar. Padahal sejatinya Bumi memiliki bentuk bulat. Hal ini telah dibuktikan oleh banyak ahli astronomi.
Dilansir dari Ocean Service (4/10) ratusan tahun yang lalu, orang-orang percaya bahwa Bumi itu datar. Selain itu, orang-orang masa lalu juga beranggapan bahwa Matahari mengelilingi Bumi.
Anggapan ini berkembang sebelum lahirnya teknologi dan ilmu yang membuktikan fakta bahwa bumi berbentuk bulat. Evolusi pengetahuan ilmiah telah membuktikan bahwa dalam hal astronomi, manusia terkadang tidak bisa hanya mengandalkan indera yang terbatas.
Mengapa Bumi Berbentuk Bulat?
Dua faktor yang menentukan bentuk Bumi bulat adalah massa dan gravitasi. Dua hal ini saling berkaitan dalam proses pembentukan Bumi, bahkan planet lain yang juga kebanyakan berbentuk bulat.
Dikutip dari tulisan Profesor dari Florida International University James Webb dalam The Conversation, gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh hampir semua benda yang memiliki massa. Massa adalah ukuran berapa banyak materi yang ada dalam sesuatu. Hal itu bisa dalam bentuk batu, air, logam, orang dan berbagai benda lainnya.
Gravitasi selalu mengarah ke pusat massa, dengan demikian gravitasi menekan benda-benda yang ada di Bumi secara merata ke segala arah sehingga membentuk bola. Jumlah massa di seluruh Bumi terbilang sangat besar dan selalu bertambah.
Melansir Space, sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, tata surya terdiri dari awan debu dan gas. Bumi dan planet lain terbentuk karena adanya gravitasi yang menarik materi ke dalam dirinya sendiri, kemudian berputar dan menggumpal. Gumpalan inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya matahari, planet, bulan, dan benda-benda luar angkasa lainnya.
Bagian inti bumi diyakini terdiri dari bebatuan, kemudian berbagai materi padat menggumpal dan saling mengikat di bagian pusat bumi. Sementara potongan-potongan yang lebih ringan berkumpul dan membentuk kerak bumi.
etika massa Bumi bertambah dari semua materi ini, gaya gravitasi pun semakin meningkat. Berbagai materi di bumi ini saling tarik menuju inti Bumi, sehingga membentuk bola. Jadi, gravitasi adalah jawaban mengapa Bumi itu bulat.
Bentuk Bumi Tidak Bulat Sempurna
Meskipun para ahli astronomi menyatakan Bumi berbentuk bulat, tetapi kenyataannya tidak bulat sempurna layaknya bola. Jika melihat foto Bumi dari luar angkasa, memang sekilas bumi tampak bulat.
Para astronot yang melihat Bumi dari luar angkasa menjulukinya dengan sebutan “Marmer Biru.” Dari rangkaian penelitian yang telah dilakukan, para ilmuwan sepakat mengatakan bahwa bentuk Bumi tidak bulat sempurna. Bentuk aslinya lebih dekat dengan ellipsoid.
Rotasi konstan Bumi menciptakan gaya sentrifugal yang membuat Bumi memiliki bentuk lebih lebar di bagian garis khatulistiwa daripada di bagian kutub. Perbedaan luas ini sekitar 70.000 kaki atau sekitar 21.336 meter lebih lebar.
Permukaan Bumi Tidak Rata
Dari potret luar angkasa, permukaan Bumi tampak bulat mulus, padahal aslinya tidak. Permukaan bumi memiliki bentuk yang tidak merata, hal ini disebabkan oleh adanya pegunungan yang menjulang tinggi dan juga cekungan palung laut. Fenomena alam ini berkontribusi pada bentuk Bumi yang sedikit tidak beraturan.
Bentuk Bumi juga tidak statis, alias Bumi selalu mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk permukaan bumi ini dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya karena pasang surut air laut.
Hal lain yang juga menyebabkan bentuk permukaan bumi berubah adalah pergerakan lempeng tektonik Bumi. Terkadang bencana alam dapat mengakibatkan perubahan yang tiba-tiba, seperti halnya gempa bumi, letusan gunung berapi, dan sambaran meteor.
Ada bidang ilmu yang didedikasikan untuk mengukur dan memantau ukuran dan bentuk Bumi. Ilmu ini disebut geodesi, dan para ilmuwan dengan National Geodetic Survey mengawasi bentuk dan ukuran Bumi yang selalu berubah.