JAKARTA, Tiga matra TNI, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara masing-masing menyiapkan kandidat terbaiknya untuk menjadi ajudan Presiden Prabowo Subianto. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono membenarkan adanya seleksi dan kandidat ajudan yang terpilih.
“TNI Angkatan Darat menyiapkan beberapa kandidat, dan dia yang terpilih,” kata Maruli saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/20240. Maruli hadir di Kemenhan untuk menyaksikan serah terima jabatan (sertijab) menteri pertahanan dari Prabowo Subianto kepada Sjafrie Sjamsoeddin.
Kandidat yang disebut Maruli adalah Kolonel Infanteri Wahyo Yuniartoto. Kolonel Wahyo merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 2001 yang saat ini berdinas sebagai Komandan Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus/Sandi Yudha di Kandang Menjangan, Solo.
KSAU Marsekal Mohamad Tonny Harjono juga membenarkan matra udara mengirimkan kandidat ajudan yang dipersiapkan untuk Presiden Prabowo adalah Kolonel Pnb Anton ‘Sioux’ Palaguna. “Sejauh ini benar (Anton Palaguna), penerbang Sukhoi, F16, siswa saya, saya (dulu) pengajar dia,” kata Tonny di depan gerbang kantor Kemenhan RI. Anton abiturien Akademi Angkatan Udara (AAU) 2000 yang pernah menjabat komandan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin.
TNI AU menyiapkan enam kandidat ajudan. Dari jumlah itu, tiga di antaranya dipersiapkan untuk Presiden Prabowo dan tiga lainnya untuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “Yang terpilih (untuk ajudan Presiden), Kolonel Anton. Yang Wapres belum (terpilih),” ujar Tonny.
Mantan sekretaris militer presiden (sesmilpres) tersebut menyatakan, untuk kandidat ajudan presiden sejauh ini memang telah ada konfirmasi, tetapi belum ada surat resmi. Tonny pun menerangkan alur penetapan ajudan terpilih.
Menurut dia, setelah proses seleksi di tingkat mabes angkatan dan Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), kemudian ada surat keputusan menteri sekretariat negara, surat keputusan panglima TNI, dan surat keputusan kepala staf angkatan.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma I Made Wira Hady membenarkan, saat ini kandidat ajudan yang telah terpilih dari proses seleksi matra laut adalah Letkol Laut (P) Romi Habe Putra. Letkol Romi merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 2002, dan mantan komandan KRI Sultan Hasanuddin-366.
“TNI AL telah menyeleksi sejumlah kandidat terbaiknya sejak September-Oktober dari tingkat Mabes TNI Angkatan Laut kemudian Setmilpres untuk ajudan presiden, kemudian dari rangkaian proses seleksi itu, kandidat yang terpilih dari TNI AL Letkol Laut (P) Romi Habe Putra,” kata I Made.
Khusus untuk Letkol Romi, nantinya ia akan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketiga ajudan itu akan menggantikan peran Mayor Inf Teddy Indra Wijaya, yang menjadi ajudan Prabowo selama menjabat menteri pertahanan (menhan).
Sesuai ketentuan, ajudan presiden harus berpangkat kolonel. Adapun Mayor Teddy sudah dipromosikan Prabowo menjabat sekretaris kabinet (seskab). Jabatan seskab yang saat ini berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara setara dengan menteri atau bintang empat di TNI. (rep)