JAKARTA, Ada pernyataan menggelitik yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, terkait Fahri Hamzah saat memberikan kata sambutannya pada peresmian smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (23/9/2024).
Dalam acara tersebut, Bahlil menyapa para tokoh yang hadir, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri BUMN Erick Thohir, dan sejumlah tokoh lokal dari NTB. Ia kemudian memberikan perhatian khusus kepada Fahri Hamzah yang berasal dari Sumbawa.
“Khusus kepada tokoh nasional asal NTB, Pak Fahri Hamzah. Pak Fahri sekarang rencana mau masuk Partai Golkar, tadi sudah negosiasi,” ucap Bahlil, yang juga menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.
Menanggapi pernyataan Bahlil, Fahri Hamzah yang juga Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia itu menganggap pernyataan tersebut sebagai sebuah gurauan.
“Anda harus mulai kenal baik Pak Bahlil. Beliau pemimpin masa depan dari Timur. Rasa humornya tinggi,” ujar Fahri saat dikonfirmasi via aplikasi whatsapp, dihari yang sama.
Sebagai informasi, Fahri Hamzah pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI pada periode 2014-2019. Saat itu, ia masih berstatus sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan dikenal sebagai pengkritik tajam terhadap pemerintahan Jokowi di periode pertamanya.
Golkar Siap Terima Fahri
Kesempatan terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa pihaknya siap menerima Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, jika tertarik bergabung dengan partainya.
“Jika Pak Fahri Hamzah yang saat ini beliau berada di Partai Gelora tertarik untuk masuk Golkar, tentu kami akan menerimanya dengan tangan terbuka,” kata Ace kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta,, Senin (23/9/2024).
Ace mengugkapkan kalau sejauh ini kerap melakukan diskusi dengan Fahri. Namun, ia enggan memastikan apakah Fahri benar-benar akan bergabung dengan Golkar.
“Tapi tentu kalau memang Pak Fahri tertarik memasuki Partai Golkar tentu kami sambut dengan baik,” ucapnya yang juga memastikan bahwa Golkar adalah partai yang terbuka, tapi ada mekanisme yang harus dilalui ketika seseorang inggin bergabung sebagai kader. ***