Badan Gizi Nasional Butuh Rp 25 Triliun Per Bulan untuk Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka (kiri) memantau pelaksanaan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 60 Jakarta, Kemang Timur, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025). ANTARA/HO-BPMI Setwapres.

JAKARTA, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa untuk mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 25 triliun per bulan pada tahun 2025. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa anggaran tersebut diperlukan untuk memastikan target percepatan distribusi makan bergizi kepada masyarakat dapat tercapai dengan efektif.

“Saya sudah jelaskan, jika percepatan ini harus dilakukan, BGN membutuhkan Rp 25 triliun per bulan untuk tahun 2025, agar program makan bergizi dapat dijalankan dengan optimal,” ujar Dadan Hindayana dalam keterangannya kepada wartawan setelah menjalin kerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Senin (17/2/2025).

Read More

Dadan menjelaskan, program MBG bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak di sekolah, dengan mencakup jumlah penerima manfaat yang sangat besar. Untuk tahun 2025, BGN menargetkan untuk menjangkau sekitar 15-17,5 juta penerima manfaat dengan anggaran yang sebelumnya dialokasikan sebesar Rp 71 triliun.

Namun, setelah adanya instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat distribusi makan bergizi ini, BGN menargetkan agar jumlah penerima manfaat dapat meningkat hingga 82,9 juta pada akhir tahun 2025. Untuk mewujudkan percepatan tersebut, Dadan menjelaskan bahwa anggaran tambahan sebesar Rp 25 triliun per bulan diperlukan.

“Target awal dengan dana Rp 71 triliun adalah untuk 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat. Tetapi, dengan permintaan percepatan dari Presiden, targetnya naik menjadi 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun. Karena itu, kami membutuhkan dana tambahan untuk mendukung percepatan ini,” jelas Dadan.

Dadan juga menyebutkan bahwa percepatan pelaksanaan program ini terkait dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang baru dapat bergerak pada akhir Juli 2025. Setelah itu, dengan dukungan dana tambahan sebesar Rp 25 triliun per bulan, diharapkan program MBG dapat berjalan lebih cepat dan mencakup lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

“Nantinya, SDM kami akan siap pada akhir Juli, dan dengan dana tambahan ini, kami akan dapat memastikan bahwa setiap bulan program MBG berjalan dengan baik, menjangkau lebih banyak orang, dan meningkatkan status gizi masyarakat,” kata Dadan.

Related posts

Leave a Reply