Berangkat dari keinginannya untuk menghadirkan akses internet yang lebih cepat dan lebih murah, Christopher Farrel membuat aplikasi penghemat kuota data, Kecilin.
Pemenang Wirausaha Muda Mandiri tahun 2018 itu telah mengembangkan Application Programming Interface (API) tersebut sejak dua tahun yang lalu saat dia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
Algoritma dari aplikasi tersebut sebelumnya telah digunakan dalam produk B2B berupa API yang dapat digunakan oleh perusahaan yang mengalami permasalahan storage data yang membengkak, transfer data yang mahal dan juga lama.
“Kemudian, kita mulai berpikir bagaimana ke B2C-nya, dari algoritma yang sudah kita buat itu kenapa enggak kita buat untuk membantu orang-orang di Papua, di Afrika sana biar akses internet lebih cepat dan lebih murah juga, karena bahkan di Afrika akses internet bisa sampai Rp2 juta per bulan,” ujar Farrel kepada Antara di Jakarta, Kamis (12/3).
Farrel mengharapkan aplikasi buatannya itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan edukasi juga ekonomi, melalui sejumlah aplikasi e-commerce karya anak bangsa yang telah ada sebelumnya.
“Ruangguru, Bukalapak, Tokopedia, mereka semua berbasis internet. Mereka menyelesaikan masalah, salah satunya pendidikan. Sedangkan yang membutuhkan internet paling layak harusnya Papua, sementara tidak ada internet mereka tidak akan dapat mengakses itu,” kata Farrel.
“Sebenarnya barrier antara kita dan orang-orang di Afrika sebenarnya internet aja, internet itu semua,” lanjut pria berusia 20 tahun itu.
Jika dengan API Kecilin, perusahaan dapat mengecilkan database hingga 99 persen tanpa perusahaan atau kehilangan data, gambar hingga 80 persen, video hingga 75 persen dan dokumen hingga 50 persen, pada aplikasi Kecilin pengguna sejumlah aplikasi populer dapat berhemat kuota hingga 90 persen.
KecilinApp
Menurut Farrel, dengan menggunakan KecilinApp, pengguna dapat mengakses aplikasi-aplikasi populer, seperti Instagram, Twitter Facebook, Youtube, Tiktok, Medium, LinkedIn dan Wikipedia tanpa buffering dan dengan kuota yang lebih hemat hingga 90 persen dibandingkan dengan aplikasi aslinya.
“Bisa hemat 90 persen. Jadi, yang biasanya beli sebulan beli 10GB, sekarang cuma beli 1GB saja sudah cukup,” ujar dia.
Aplikasi penghemat data sebenarnya telah dikembangkan oleh sejumlah pengembang, termasuk raksasa teknologi Google juga telah menghadirkan aplikasi yang hanya “memakan” sedikit kuota, salah satunya dengan Youtube Go.
Menurut Ferrel, penghematan data yang dilakukan pada Youtube Go adalah penurunan resolusi. Sementara, aplikasi Kecilin menghadirkan video “dengan kualitas sama, dengan resolusi 1080p”
Aplikasi Kecilin telah dapat diunduh di Google Play Store. Saat membuka aplikasi tersebut pengguna akan disajikan antarmuka yang sederhana, dan menunjukkan inti dari penggunaan aplikasi tersebut — terpampang jumlah data lengkap dengan uang yang berhasil dihemat lewat penggunaan aplikasi tersebut.
Sementara, pada bagian bawah terdapat delapan aplikasi yang penggunaannya dapat dihemat lewat aplikasi Kecilin. Ke depan, Farrel berencana untuk menghadirkan lebih banyak aplikasi dalam Kecilin.
“Untuk saat ini masih delapan, tapi kemungkinan ada Netflix, Iflix dan yang lain, jadi masih banyak possibility-nya,” kata Ferrel.
Lebih jauh, Farrel mengungkapkan tahapan selanjutnya adalah membuat aplikasi Kecilin bekerja layaknya Virtual Private Network (VPN), sehingga ketika pengguna mengeklik on, semua penggunaan aplikasi dapat dihemat, meskipun dibuka langsung pada aplikasi aslinya.
Tidak hanya itu, Farrel juga telah mengembangkan kemampuan panggilan video dalam aplikasi Kecilin.
“Sudah mengembangkan video call, yang empat kali lebih lancar dibanding Google Duo, empat kali lebih ngirit dan lebih bagus kualitasnya. Nantinya aplikasi ini akan seperti Gojek, super app,” ujar Farrel.
Aplikasi Kecilin saat ini baru tersedia bagi pengguna Android, namun Farrel berencana membawa aplikasi berbobot 11MB tersebut ke ekosistem Apple — perangat iOS — sekitar Q3 2021.