BANDUNG, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan East West Center (EWC) menggelar workshop ‘Smart Tourism’ untuk para pengelola pariwisata, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemdaprov Jabar dan Pemda 27 kabupaten/kota se-Jabar.
Acara yang berlangsung pada 1 hingga 5 September 2019 ini juga diikuti kalangan akademisi serta organisasi kepemudaan termasuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) karena untuk membangun dunia pariwisata diperlukan kerja sama dengan semua pihak.
Kegiatan workshop ‘Smart Tourism’ ini merupakan inisiasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mendapat dukungan dari EWC, sebuah organisasi yang berasal dari Hawaii, Amerika Serikat.
EWC sendiri bergerak di bidang edukasi dan penelitian untuk memperkuat hubungan kerja sama antara negara-negara Asia, Pasifik, dan Amerika Serikat. Adapun pemateri dalam workshop ini berasal dari Universitas Hawaii.
Mewakili Gubernur Jabar, Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum pun menyampaikan apresiasi kepada EWC yang telah membagikan pengalaman dan pengetahuannya kepada para peserta workshop. Uu berharap workshop ini bisa melahirkan pemikiran-pemikiran baru bagi perkembangan dunia pariwisata di Jabar.
“Kegiatan ini untuk akselerasi visi misi Jawa Barat khususnya dalam bidang pariwisata,” kata Uu saat menghadiri workshop ‘Smart Tourism’ di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (5/9/19).
“Kami merasa bangga karena sudah terlihat barusan mindset-nya, keinginan dan harapannya disampaikan di hadapan kita. Mudah-mudahan ilmu yang diberikan bisa bermanfaat khususnya untuk peningkatan pariwisata Jabar dan ujungnya bisa meningkatkan PAD dari pariwisata,” tambahnya.
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar M Solihin, para peserta workshop diajak untuk memikirkan dunia pariwisata Jabar di masa yang datang. Dengan begitu, para peserta bisa menumpahkan ide kreatif atau mimpinya dalam membangun dunia pariwisata Jabar.
“Semua peserta workshop bekerja sama untuk membangun dan bercita-cita apa yang akan dibangun 20 atau 40 tahun yang akan datang untuk pariwisata di Jawa Barat,” ujar Solihin.
Hal senada disampaikan perwakilan dari EWC, Shceirman Cruz. Dalam workshop ini, kata Cruz, para peserta diajak berimajinasi untuk dan diberi tugas membuat sebuah konsep atau prototipe sistem pembangunan pariwisata Jabar di 2040.
“Apa yang dibuat oleh para peserta melalui prototipenya ini akan dikirim dan menjadi masukan bagi Pemdaprov Jabar untuk membangun dunia pariwisatanya di tahun 2040,” ucap Cruz.
Untuk memaparkan sebuah rencana konsep pembangunan pariwisata di Jabar pada 2040, para peserta dibagi menjadi lima kelompok. Ada berbagai macam ide yang dipaparkan, salah satunya menjadikan pariwisata Jabar sebagai The Next Dubai di 2040 dengan didukung oleh berbagai seni-budaya hingga kuliner khas Jabar.
Selain itu, ada pula konsep Smart Tourism Integrated (STI) di 2040. Konsep ini perlu didukung oleh berbagai unsur ide, sosial, alam, juga teknologi, hingga komitmen atau kebijakan politik dari para pemimpin untuk memajukan dunia pariwisata.
Apabila terwujud, konsep ini bisa memberikan dampak siginifikan terhadap ekonomi Jabar. Dalam konsep ini, Jabar bahkan bermimpi memiliki pariwisata luar angkasa dengan syarat para turis melakukan kunjungan wisata di Jabar terlebih dahulu.
Adapun ‘Smart Tourism’ sebagai rujukan workshop merupakan sebuah konsep yang diterapkan oleh banyak pengelola wisata saat ini untuk mendongkrak kunjungan wisatanya.
Konsep ini didukung oleh penerapan teknologi komunikasi dan informasi. Unsur data wisata seperti lokasi atau objek wisata, event wisata, hingga sarana dan prasarana pendukungnya ikut menjadi modal penting yang harus tersaji dalam sebuah database online sehingga mudah diakses oleh wisatawan.