JAKARTA, Momentum peringatan ulang tahun ke-14 Partai NasDem menjadi saat refleksi bagi seluruh kader untuk meneguhkan arah perjuangan dan memperjelas tugas sejarah partai di tengah dinamika politik nasional.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, usia 14 tahun menjadi penanda penting perjalanan partai yang sejak awal berdiri membawa semangat perubahan dan restorasi bangsa.
“Empat belas tahun sudah Partai NasDem berdiri. Di usia yang penuh makna ini, seperti pesan Ketua Umum Surya Paloh, kita harus berani mengakui bahwa kita masih memiliki pekerjaan rumah,” kata Willy dalam refleksi HUT ke-14 Partai NasDem, Selasa (11/11).
Menurut Willy, perjuangan NasDem tidak semata untuk memenangkan kontestasi politik, tetapi juga mengukuhkan eksistensi partai sebagai kekuatan ide dan gagasan bagi negara.
“PR kita masih sama: membangun eksistensi partai di dalam, dan di luar menyumbangkan pikiran bagi tugas negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia serta menunjukkan jati diri bangsa di pentas global,” ujarnya.
Ia menyebut dua agenda besar yang kini menjadi fokus NasDem, yakni agenda kebangsaan untuk merestorasi semangat nation state menuju 100 tahun Indonesia merdeka, serta agenda penguatan partai (party building) sebagai lokomotif gerakan perubahan.
“Inilah saatnya kita meredefinisi eksistensi sebagai kelompok politik. Lewat narasi yang kita bangun, kita ciptakan pula imajinasi tentang Indonesia dua dekade ke depan,” kata Willy.
Willy juga menegaskan pentingnya memperkuat tiga prinsip dasar partai: common dreams, common learn, dan common works. Prinsip ini, menurutnya, menjadi fondasi moral sekaligus arah kerja politik NasDem.
“Common dreams kita rumuskan lewat dialektika bersama, common learn melalui kerja politik dan kebudayaan, dan common works akan terasa ketika cita-cita bersama itu terwujud,” ujarnya.
Dalam pandangan Willy, partai politik adalah instrumen publik yang esensial dalam demokrasi. Karena itu, NasDem hadir sebagai partai publik yang terbuka dalam proses kandidasi maupun kepengurusan.
“Tidak ada negara demokrasi tanpa partai politik. Partai adalah mesin perjuangan bersama untuk mewujudkan public goods,” tegasnya.
Ia menambahkan, pengalaman mengikuti tiga kali pemilu memberikan pelajaran berharga bagi NasDem. Setiap fase politik, kata dia, menjadi cermin untuk tumbuh lebih matang.
“Tugas kita kini ialah menjadikan setiap patahan sejarah sebagai rambu agar NasDem terus tumbuh dan mampu berbicara banyak dari waktu ke waktu,” katanya.
Sebagai partai modern, NasDem juga berupaya menunjukkan kerja nyata di bidang legislasi. Beberapa produk undang-undang yang telah diperjuangkan antara lain UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), RUU Masyarakat Hukum Adat, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Pendidikan Kedokteran.
“Kini kita juga tengah memperjuangkan RUU Perbukuan dan RUU LPSK. Semua ini bagian dari kerja politik yang berpihak kepada kepentingan publik,” ujar Willy.
Ia menutup refleksinya dengan seruan agar seluruh kader NasDem menjaga semangat perubahan yang menjadi identitas partai sejak awal berdiri.
Rangkaian HUT ke-14 NasDem juga diisi kegiatan sosial seperti donor darah, fun walk, dan pembagian ribuan paket sembako di berbagai daerah di Indonesia.







