Sektor Garmen dan Sepatu mengalami penurunan orderan hingga 50%
JAKARTA, Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) telah terjadi beberapa bulan ini. Pengusaha mengatakan, ancaman PHK masih akan bergulir di beberapa sektor ke depannya.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap badai PHK akan terjadi pada sektor bisnis yang tengah menurun drastis, seperti garmen atau pakaian dan sepatu. Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Anton J. Supit mengatakan dua sektor itu tengah mengalami penurunan orderan hingga 50%.
Akibat penurunan orderan, ancaman adanya PHK terhadap karyawan pabrik cukup besar. Apa lagi, dua sektor itu juga mengandalkan ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat, di mana dua negara itu tengah mengalami penurunan ekonomi.
“Ada komoditas garmen dan sepatu itu karena permintaan dunia khususnya pasar Eropa dan Amerika menurun sekali, sehingga sepatu itu ordernya menurun sekali rata rata 50%, garmen rata rata 30%. Jadi pabrik-pabrik ini mengalami masalah sekarang dan ada ancaman PHK juga,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).
Menurut Anton, jika sebuah bisnis atau pabrik penjualannya berkurang hingga 50%, akan sulit bagi perusahaan mempertahankan karyawannya. Jika sudah berkaitan dengan penurunan orderan, diakui memang PHK sulit dihindari .
Untuk itu, dia berharap ada kebijakan dari pemerintah juga untuk bahu-membahu menghindari masalah tersebut. Ada beberapa permintaan pengusaha agar bisa dibantu mengatasi PHK.
“Kita tidak mungkin terus menerus mempertahankan pekerja saat nggak ada orderan atau nggak ada kerjaan. Untuk mengurangi masalah PHK, kepada pemerintah kita meminta ada satu kebijakan untuk mengurangi jam kerja ada payung hukum untuk itulah. Tetapi sistemnya no work no pay,” lanjutnya.
Meski begitu, Anton mengatakan tidak semua sektor bisnis di Indonesia mengalami masalah. Ia menyebut banyak sektor juga yang mengalami pertumbuhan, mulai dari batu bara, sawit, dan ekspor mobil.
“Jadi tidak bisa digeneralisasi seakan-akan memang semua bermasalah ada juga tumbuh baik dan ada juga yang belum beruntung karena situasi dunia,” tutupnya.