JAKARTA, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengharapkan berfungsinya Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated dapat mengurai kemacetan menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Direktur Operasional II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan Jalan Tol Japek II Elevated yang dikerjakan oleh perseroan itu telah mencapai 99,8 persen pengerjaan.
“Sampai dengan akhir November 2019 progres proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated telah mencapai 99,8 persen,” katanya.
Sementara itu Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan dengan berfungsinya Japek II Elevated diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri baru, terutama di kawasan Jababeka.
“Ini akan berdampak sangat positif terhadap perekonomian. Sentra-sentra industri di sekitar Karawang-Cikampek akan kembali tumbuh positif,” katanya.
Ia menambahkan kemacetan di jalur Tol Cikampek disebabkan rasio volume kendaraan terhadap kapasitas jalan (VC ratio) sudah sangat tinggi. Dengan kondisi seperti itu kemacetan sudah pasti terjadi.
Dengan adanya penambahan tol layang Jakarta-Cikampek, lanjut dia, akan sangat membantu mengurangi VC Ratio, sehingga kemacetan akan banyak berkurang serta waktu tempuh Jakarta-Bandung dan sekitarnya, atau ke Jawa Tengah dan Jawa Timur akan kembali normal.
Tak hanya itu, menurut dia, distribusi barang, proses pengiriman bahan baku ke sejumlah kawasan industri juga dapat menjadi lebih cepat, sehingga mampu mendorong produktivitas, menurunkan biaya ekonomi, dan industri sehingga memiliki daya saing yang lebih.
Saat ini, Piter mengatakan para pengguna sedang menunggu skema tarif tol. Tentu banyak yang berharap tarif tol disesuaikan dengan tujuan utama, yakni mendorong distribusi barang dan jasa, serta mendorong produktivitas.
“Tarif tol tidak mungkin murah. Namun pemerintah perlu mencari jalan agar tarif tol ini tidak membebani pengguna,” katanya.
Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menambahkan keberadaan Tol Japek II Elevated yang dikerjakan Waskita, memiliki dampak luar biasa dari sisi waktu tempuh.
Apalagi, lanjut dia, jika ada pemisahan, di mana golongan satu di atas, sedangkan truk dan mobil barang di jalur bawah, maka hambatan kemacetan akan jauh berkurang.
“Selain itu, juga meningkatkan produktifitas, bahan baku bagi industri di sekitar tol, bisa cepat tersedia. Misal untuk industri pengolahan bisa lebih cepat, distribusi pengiriman barang lebih mudah. Volume pengiriman barang bisa naik dua kali lipat, karena lancar, ini semua bisa didapatkan dari Japek,” kata Yayat. (ant)