Asisten pelatih timnas Vietnam Lee Young-Jin mengatakan, gol-gol dari bola mati (set piece) skuatnya saat menghadapi Indonesia pada final sepak bola putra SEA Games 2019, Selasa malam, adalah hasil latihan berulang-ulang.
“Kami banyak melatih set piece dan itu bekerja dengan bagus. Gol datang dengan cepat dan kami bisa menang,” kata Lee usai pertandingan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.
Vietnam menaklukkan Indonesia dengan 3-0 pada laga final itu yang dua gol di antaranya tercipta dari bola mati.
Gara-gara bola mati itu Indonesia kebobolan dalam dua pertemuan terakhir dengan Vietnam pada semua kompetisi.
Dari tiga gol Vietnam yang bersarang ke gawang Indonesia dalam dua pertemuan sebelum SEA Games 2019, dua di antaranya berasal dari bola mati saat Indonesia kalah 0-1 dalam laga Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Maret 2019 dan ketika Indonesia takluk 1-2 dalam pertandingan Grup B SEA Games 2019.
Gol-gol set piece itu kerap tercipta pada saat genting. Gol Trieu Viet Hung dari sundulan hasil umpan tendangan sudut datang pada menit ke-90+4 yang membuat Indonesia kalah 0-1 pada Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 sehingga Garuda Muda tersingkir.
Selanjutnya, gol sundulan bek Nguyen Thanh Chung pada menit ke-64 yang lagi-lagi memanfaatkan sepakan sudut membuat Vietnam menyamakan kedudukan 1-1 saat bersua Indonesia pada laga Grup B SEA Games 2019 yang menjadi momentum bagi Vietnam untuk menang 2-1.
“Kami memang selalu mempersiapkan set piece dengan baik,” kata Lee.
Indonesia meraih medali perak sepak bola SEA Games 2019 karena gagal mengalahkan Vietnam pada final Selasa malam lalu. Gol-gol Vietnam disumbangkan oleh Doan Van Hau (dua gol) dan Do Hung Dung.
Hasil ini menjadi catatan terbaik Indonesia pada SEA Games sejak 2013. Namun, Garuda Muda tidak berhasil menyamai pencapaian medali emas yang terakhir kali diraih pada SEA Games 1991.
Bagi Vietnam, gelar itu menjadi yang pertama sejak menerima emas pada 1959 ketika SEA Games masih bernama South East Asia Peninsular Games.