UEFA memangkas 15 detik dari waktu rata-rata yang dibutuhkan sistem video bantuan wasit (VAR) untuk mengubah keputusan wasit di Liga Champions musim ini, sehingga rata-rata waktu koreksi akan turun menjadi satu menit 30 detik.
Ketua komite wasit UEFA Roberto Rosetti merasa senang teknologi digunakan dalam kompetisi itu, namun dia juga menekankan bahwa VAR ini hanya diperuntukkan bagi kesalahan “yang sangat jelas”.
Badan sepak bola Eropa mengatakan bahwa dalam 108 pertandingan playoff dan penyisihan grup sejauh ini, 27 keputusan wasit telah dikoreksi oleh sistem VAR, rata-rata satu dari setiap empat pertandingan.
“Ini menunjukkan kualitas penampilan wasit,” kata Rosetti.
“Selain itu, kami merasa bahwa waktu yang diperlukan untuk membatalkan keputusan adalah penting. Sejauh musim ini, waktu rata-rata untuk koreksi keputusan adalah satu menit 30 detik – berkurang 15 detik dari musim lalu.”
Penggunaan VAR di beberapa liga domestik, khususnya Liga Premier Inggris, banyak menuai kritik bahwa para petugas video di beberapa negara sekarang ini justru memiliki kekuatan lebih ketimbang yang ada di lapangan.
Banyak kritikus merasa VAR melampaui kemampuan awalnya menganulir gol karena pelanggaran terkecil seperti seorang pemain yang dinyatakan offside oleh hakim garis.
“Saya akan menekankan sekali lagi bahwa – sesuai dengan protokolnya – VAR hanya untuk kesalahan yang cukup jelas, bukan untuk situasi kontroversial,” kata Rosetti seraya menekankan bahwa wasit di lapangan menjadi pemutus terakhir.
“Sepak bola membutuhkan wasit yang baik terutama – ofisial pertandingan dengan kepribadian yang kuat di bidang permainan, yang mengambil keputusan secara benar dan berani.”
Presiden UEFA Aleksander Ceferin yang menjadi salah satu pengkritik cara penggunaan VAR di beberapa liga, mengatakan bahwa hal ini telah mengubah karakter olahraga.
UEFA menegaskan, VAR akan digunakan pada babak sistem gugur Liga Europa untuk pertama kalinya musim ini, dan juga untuk pertandingan playoff dan final Euro 2020 pada Maret. (ant)