PAPUA, Duka menyelimuti keluarga besar PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah dua dari tujuh pekerja yang sebelumnya dilaporkan terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Hingga Senin (22/9/2025), lima pekerja lainnya masih dalam pencarian oleh tim penyelamat.
Insiden terjadi pada Sabtu pagi (20/9) pukul 08.45 WIT, ketika terjadi luncuran material basah di salah satu area operasional tambang bawah tanah milik Freeport di Papua.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyampaikan belasungkawa atas tragedi ini. Korban yang telah teridentifikasi adalah Wigih Hartono dan Irawan, keduanya merupakan teknisi listrik (electrician) dari kontraktor PT Cita Contract.
“Atas nama perusahaan dan pribadi, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. PT Freeport Indonesia akan terus memberikan dukungan penuh kepada keluarga dalam masa sulit ini,” ujar Tony dalam pernyataan resmi.
Sejak hari pertama insiden, tim SAR PTFI terus bekerja tanpa henti di bawah tanah, dalam kondisi medan yang sulit dan risiko tinggi. Fokus utama saat ini adalah menemukan lima pekerja lain yang belum diketahui nasibnya.
Operasi penyelamatan melibatkan tim gabungan dari internal PTFI, kontraktor, serta koordinasi dengan instansi pemerintah dan kepolisian setempat.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengonfirmasi bahwa dari tujuh pekerja yang terjebak, dua di antaranya adalah warga negara asing. Satu berasal dari Cile, dan satu lagi dari Afrika Selatan.
“Lima lainnya adalah tenaga kerja Indonesia,” terang Tri dalam keterangannya.
Akibat insiden ini, operasional tambang GBC dihentikan sementara untuk alasan keselamatan. Penghentian ini berdampak pada kapasitas produksi tambang yang turun menjadi sekitar 30% dari kapasitas normal.
