Tiga gejala varian Delta

Ilustrasi (Pixabay)

JAKARTA, Varian Delta atau B1617 yang pertama kali ditemukan di India kini mulai menjadi varian dominan di beberapa negara. Di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian Delta sudah mendominasi di Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta.

Terkait hal tersebut, peneliti melihat ada perubahan pola gejala yang ditimbulkan oleh varian Delta. Profesor Tim Spector yang menjalankan Zoe Covid Symptom Study mengatakan varian Delta kemungkinan bisa hanya menimbulkan gejala mirip pilek pada orang-orang muda.

Hal ini didasari dari data ribuan orang yang melaporkan gejalanya lewat aplikasi. Diperkirakan sekitar 90 persen kasus COVID-19 di Inggris disebabkan oleh varian Delta.

Demam masih menjadi gejala umum, namun hilangnya fungsi indra penciuman sudah tidak lagi ada di daftar 10 gejala yang banyak dilaporkan. Sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung meler kini jadi tiga gejala utama yang dialami pasien.

“Sejak awal Mei, kami telah melihat daftar gejala terbanyak yang dilaporkan pengguna… dan itu sudah tidak sama lagi,” kata Prof Tim seperti dikutip dari BBC, Rabu (16/6/2021).

“Varian ini sepertinya bekerja dengan cara yang sedikit berbeda. Orang-orang mungkin akan merasa hanya terkena pilek musiman biasa sehingga masih keluar rumah untuk pesta dan kemungkinan akan menyebarkannya ke enam orang lain. Ini yang jadi masalah,” lanjutnya.

Menurut Prof Tim, orang-orang yang merasa memiliki sedikit saja gejala sebaiknya langsung melakukan tes.

Related posts

Leave a Reply