Tarif Impor Dorong Inflasi, Pasar Tenaga Kerja AS Melemah

JAKARTA, Kozack menyebut tarif impor turut memberikan tekanan pada inflasi inti di Amerika Serikat, meski saat ini dampaknya masih terbatas karena banyak perusahaan menyerap beban tarif tersebut.

“Pertanyaannya, sampai kapan perusahaan mampu menyerap beban tarif ini?” kata Kozack.

Read More

Di sisi lain, inflasi umum tercatat meningkat di beberapa negara seperti Inggris, Australia, dan China. Namun, tekanan inflasi di China dan sejumlah negara Asia lainnya tetap rendah karena tarif juga ikut menekan permintaan ekspor mereka.

IMF akan merilis laporan terbaru World Economic Outlook pada 14 Oktober 2025, yang akan memuat analisis mendalam tentang:

  • Dampak tarif terhadap ekonomi AS dan global

  • Tren inflasi lintas kawasan

  • Ketahanan pertumbuhan ekonomi dunia di tengah ketidakpastian

Selain itu, IMF juga akan menerbitkan tinjauan tahunan (Article IV) terhadap kebijakan ekonomi AS pada November mendatang.

Kozack menambahkan, melemahnya pasar tenaga kerja di AS menjadi salah satu pertimbangan utama bagi bank sentral Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September lalu.

Langkah ini dinilai sebagai bentuk respons terhadap potensi perlambatan ekonomi dan perlunya menjaga momentum pertumbuhan domestik di tengah tekanan global.

Ketidakpastian perdagangan internasional akibat kebijakan tarif dan dinamika geopolitik membuat ekonomi global memasuki fase yang lebih rapuh. IMF mengingatkan negara-negara untuk berhati-hati dalam menyikapi lonjakan inflasi dan perlambatan pertumbuhan, khususnya menjelang akhir 2025.

Related posts

Leave a Reply