JAKARTA, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Syaiful Huda mendorong pemerintah menggandeng akademi keperawatan untuk merekrut relawan penunjang medis dalam membantu penanganan pasien COVID-19.
“Kami menyarankan agar pemerintah bekerja sama dengan akademi-akademi keperawatan untuk mencari relawan penunjang tenaga medis rumah sakit darurat COVID-19. Mahasiswa keperawatan di tingkat akhir bisa didorong untuk mendaftarkan diri,” ujar Huda di Jakarta, Minggu.
Dia mengaku banyak menerima informasi jika tenaga medis cukup terbatas sehingga pemerintah membuka rekruitmen relawan untuk membantu penanganan pasien COVID-19.
Rekrutmen tenaga medis harus disertai dengan jaminan keselamatan. Ketersediaan Alat pelindung diri (APD) harus benar-benar tersedia, disertai kontrak kerja yang jelas. “Selain itu para mahasiswa kedokteran juga bisa dilibatkan dalam upaya menutupi tenaga medis untuk menangani pasien COVID-19, kata dia lagi.
Huda mendukung rencana pemerintah menggunakan kompleks wisma atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat COVID-19. Selain berada di lokasi strategis, fasilitas wisma kompleks atlet Kemayoran cukup memadai jika digunakan sebagai rumah sakit darurat. “Wisma atlet ini total mampu menampung lebih dari 22.000 pasien, jadi jika digunakan sebagai rumah sakit darurat maka relatif mencukupi,” jelas dia.
Pascaperhelatan Asian Games 2018, fasilitas milik negara tersebut masih kosong sehingga memungkingkan digunakan dalam kondisi darurat. Apalagi dilengkapi fasilitas tempat tidur, lemari pakaian, kursi dan meja tamu, pendingin ruangan dan penghangat air di setiap kamar mandi masih terawat dengan baik karena masih dalam tanggung jawab Kementerian PUPR.
“Ada dana Rp5 miliar per tahun yang dialokasi sebagai biaya perawatan aset negara tersebut sehingga semua fasilitas di wisma masih terjaga dengan baik,” terang Huda lagi. (ant)