JAKARTA, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, memimpin apel siaga dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Partai Nasdem dengan tema “Sinergi Membangun Bangsa.” Acara tersebut digelar di Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Senin (11/11).
Dalam amanat upacaranya, Surya Paloh menekankan pentingnya keseimbangan antara kemampuan proporsionalisme dan nilai-nilai moralitas dalam berpolitik. Ia menyoroti bahwa praktik-praktik transaksional masih menjadi kendala besar dalam membangun bangsa yang kuat dan bersih dari kepentingan pribadi.
- Jaksa Agung Tegaskan Tidak Ada Unsur Politik dalam Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka Korupsi Impor Gula
- Kemensetneg Siapkan Anggaran untuk Dewan Pertimbangan Presiden Meski Belum Dibentuk Prabowo
- Komisi XIII DPR RI Bentuk Panja Pengawasan Pemasyarakatan, Tindak Lanjut Kasus Kaburnya Tahanan di Rutan Salemba
“Kita tahu dalam realisme saat ini, segala aspek pendekatan yang kita lakukan sudah berdasarkan hukum, undang-undang, dan peraturan yang ada. Namun, itu saja tidak cukup. Di balik itu, ada praktik-praktik transaksional yang harus kita singkirkan,” ujar Paloh dalam pidatonya.
Surya Paloh menyebut praktik transaksional sebagai musuh bersama yang harus dilawan oleh seluruh kader Partai Nasdem. Oleh sebab itu, ia meminta para kader untuk mengedepankan keterbukaan dan transparansi dalam setiap langkah yang diambil.
“Keterusterangan adalah karakter yang harus kita kedepankan daripada kepura-puraan,” tegas Paloh.
Pada kesempatan tersebut, Surya Paloh juga menyampaikan harapannya agar Partai Nasdem tidak hanya sekadar melengkapi keberadaan partai politik yang sudah ada sebelumnya. Menurutnya, Nasdem harus dapat menjadi pelopor dalam upaya membangun nation and character building yang mampu menyeimbangkan antara hak dan kewajiban setiap warga negara.
“Kami berharap Nasdem bisa menjadi contoh yang membangun nation and character building, di mana setiap anak bangsa bisa menempatkan keseimbangan antara hak dan kewajibannya,” tambah Paloh.
Di tempat berbeda, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, menyatakan bahwa puncak perayaan HUT ke-13 Nasdem akan berlangsung pada Senin (11/11) malam dan tidak akan mengundang partai politik lain. Acara tersebut lebih bersifat konsolidasi internal mengingat situasi saat ini masih dalam masa kampanye.
“Acara puncak lebih internal. Ini momen konsolidasi, karena kami tidak ingin mengganggu momentum kampanye yang sedang berlangsung. Mayoritas struktur partai juga ketuanya maju dalam pilkada,” jelas Willy Aditya.
Willy juga menambahkan bahwa perayaan kali ini dapat diikuti secara daring, sehingga tidak wajib dihadiri secara langsung oleh seluruh kader.
“Ada yang mengikuti secara daring dan ada yang hadir langsung. Yang daring lebih bersifat fardu kifayah, jadi tidak wajib,” tutup Willy Aditya.
Peringatan HUT ke-13 Partai Nasdem tahun ini memang berbeda, lebih mengedepankan konsolidasi internal sebagai persiapan menghadapi Pilkada yang akan datang. Partai Nasdem berkomitmen untuk terus memperkuat moralitas kadernya dalam menghadapi tantangan politik ke depan.
Dengan mengangkat tema “Sinergi Membangun Bangsa,” Partai Nasdem berharap dapat terus berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif di Indonesia.