Ratusan warga Surabaya, Jawa Timur (Jatim), mengajukan pergantian nama ke Pengadilan Negeri (PN) setempat dengan berbagai alasan. Biasanya, pergantian nama diajukan karena ada perbedaan penulisan dengan, misalnya akta kelahiran. Namun, ada yang alasannya bikin kaget. “Katanya biar lebih hoki,” kata pejabat Humas PN Surabaya Gede Agung seperti dilansir detikJatim, Senin (23/5/2022).
Bahkan, tak hanya biar hoki atau beruntung. Agung mengungkapkan ada warga yang beralasan agar tidak sering sakit. “Ada perbedaan nama saat dilahirkan dan tercatat dalam akta, ada juga yang merasa sakit-sakitan (karena namanya),” ujar Gede.
Meski begitu, PN Surabaya memastikan bakal tetap objektif dalam menangani pengajuan pergantian nama ini. Dengan mempertimbangkan beragam faktor, pihak PN akan menilai permohonan pergantian nama tersebut bisa dikabulkan atau tidak.
Data yang diperoleh detikJatim, jumlah pendaftaran perkara permohonan ganti nama pada 2020 mencapai 143 perkara. Lalu, menurun jadi 115 perkara pada 2021. Kemudian, hingga pertengahan 2022, sudah ada 73 perkara permohonan ganti nama.
