Sulsel Ekspor 36 Komoditas Unggulan Senilai Hampir Rp1 Triliun ke 29 Negara

Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif melepas secara resmi komoditas unggulan Sulsel ke 29 negara, di Makassar, Sulsel. Humas Pemprov Sulsel

MAKASSAR, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Zudan Arif Fakrulloh, melepas ekspor 36 komoditas unggulan Sulsel senilai Rp919,87 miliar ke 29 negara tujuan. Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan.

“Angka hampir Rp1 triliun ini merupakan capaian besar untuk menggerakkan ekonomi Sulsel. Saya mengapresiasi seluruh pelaku usaha, Karantina Kementerian Pertanian RI, dan stakeholder terkait atas kolaborasinya,” ujar Zudan dalam keterangan resmi, Rabu (11/12).

Read More

Ekspor tersebut difasilitasi oleh Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulsel sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas dan kelancaran pengiriman produk unggulan daerah.

Adapun komoditas unggulan Sulsel yang diekspor, antara lain agar-agar, biji kakao, biji kopi, buah pala, cabai merah, karagenan, cengkeh, kakao liquor, kopra, cumi-cumi, daging kepiting, damar, dedak gandum, gurita, ikan olahan, ikan segar, ikan terbang, dan kancing kerang.

Selain itu, ada kayu olahan, kepiting hidup, kerang darah, kulit ari mete, marmer, mete gelondongan, mete kupas, minyak mete, minyak nilam, minyak pinus, nikel, rumput laut, seaweed chopped, sirip ikan hiu, talas beku, telur ikan terbang, udang segar, dan udang olahan.

Volume total ekspor mencapai 26.092,26 ton, mencakup berbagai produk bernilai tinggi seperti kakao liquor, karagenan, dan udang olahan.

Sekretaris Utama Balai Karantina, Shahandra Hanitiyo, memastikan bahwa seluruh produk telah memenuhi standar keamanan dan kualitas internasional melalui proses sertifikasi.

“Ini adalah tanggung jawab negara untuk menjamin bahwa produk ekspor berkualitas tinggi dan sesuai dengan persyaratan negara tujuan. Sertifikasi ini penting agar produk kita tidak ditolak di luar negeri,” ujarnya.

Proses sertifikasi karantina ini mencakup persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS) sesuai kesepakatan antarnegara. SPS Agreement menjamin bahwa produk aman dikonsumsi, ramah lingkungan, dan bebas dari risiko kontaminasi.

Komoditas Sulsel akan dikirim ke 29 negara, dengan tujuan utama antara lain Jepang, Tiongkok, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Potensi nilai ekonomi yang hampir mencapai Rp1 triliun ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Pj Gubernur Zudan menekankan pentingnya menjaga konsistensi kualitas ekspor agar Sulsel tetap menjadi pemain utama di pasar global. “Ekspor ini membuktikan bahwa Sulsel mampu bersaing di kancah internasional. Kami akan terus mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas komoditas unggulan daerah,” tutupnya.

Pelepasan ekspor ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan ekonomi Sulsel, menegaskan peran strategis daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Related posts

Leave a Reply