JAKARTA, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapatkan dana sekitar Rp250 miliar dari sponsor-sponsor baru yang nantinya akan mendukung tim nasional Indonesia dan berbagai produk PSSI.
Kepastian ini didapat setelah induk sepak bola Indonesia itu menggelar acara signing ceremony bersama para sponsor baru yang dikontrak rata-rata satu tahun tersebut pada hari kedua PSSI Partner Summit di Jakarta, Rabu.
“Ini pertama kali ya, kita PSSI benar-benar serius. Tadi mendapatkan pendanaan tidak hanya dari pihak swasta, tentu dari pemerintah juga,” ujar Erick seraya mencontohkan saat studi banding ke Jepang didapat informasi bahwa anggaran Japan Football Association hampir mencapai Rp2,7 triliun.
“Jadi kalau dibandingkan mereka dengan kita, kita hanya sepersepuluhnya,” kata Erick Thohir.
Erick menegaskan penandatanganan para sponsor baru ini adalah sebuah bentuk komitmennya untuk menjadikan sepak bola Indonesia profesional, transparan, dan bersih dari kekerasan ataupun pengaturan skor.
“Hari ini dengan adanya transformasi sepak bola dan dengan keterbukaan dari PSSI, sponsor mulai percaya. Karena kembali, sponsor itu ketika men-sponsori semua produk, kita harus bertanggung jawab dengan produk itu. Saya rasa sponsor tidak ingin brand-nya diasosiasikan dengan kekerasan,” kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
“Tidak mungkin juga merknya ingin diasosiasikan dengan pengaturan pemain. Kalau kita mau menjadikan industri olahraga yang besar seperti negara lain, ya ini menjadi bagian (yang harus dibenahi).
Dan saya yakin hari ini Liga 1 mulai bersih karena saya belum mendengar apa-apa,” tambahnya. Erick berharap kucuran dana melimpah dari para sponsor baru ini akan membuat sepak bola Indonesia maju seperti halnya negara-negara lainnya.
Dalam hal ini ia berkaca kepada industri sepak bola di Amerika Serikat yang sedang naik daun setelah liga sepak bolanya (Major League Soccer) kedatangan mantan-mantan bintang Barcelona seperti Lionel Messi, Sergio Busquet, dan Jordi Alba yang memperkuat klub Inter Miami.
“Ya penduduk Indonesia juga cinta bola sampai 69 persen. Sayang, kalau tadi Major League Soccer (MLS) aja bisa sebesar itu, masa kita nggak bisa lebih banyak? Nah tapi orang akan berinvestasi di sepak bola Indonesia kalau kita transparan,” ucap pria 53 tahun itu.
Erick pun cukup optimistis industri sepak bola Tanah Air menuju arah lebih baik karena sejak era kepemimpinannya telah menunjukkan tanda-tanda positif untuk terbang lebih tinggi.
“Kita lihat aja dari tanggal 21 sampai 26 September, pembicaraan di sosial media itu sampai 1,1 miliar pembicaraan. Lalu kita lihat TV rating kita yang selalu di atas 20.
Bahkan kemarin waktu SEA Games sampai 50 lebih. Lalu kemarin lawan Argentina hampir 40. Jadi dominasi itu ada,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, selain memperkenalkan para sponsor baru, PSSI juga melakukan launching akun timnas Indonesia, aplikasi Kita Garuda, dan me-launching lagu berjudul “Bersama Garuda” yang rencananya juga akan diputar saat Piala Dunia U-17 2023 Indonesia pada 10 November sampai 2 Desember nanti.