Sosok “Wanita Listrik”, Calon Kuat Ketua Himpunan Alumni IPB

Oleh: Ahmad Sahroni, M, Sos

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Tri Mumpuni? Seorang ilmuwan muslim yang berhasil mencatatkan dirinya di dalam The World’s 500 Most Influential Muslims 2021. Tri Mumpuni sebagai kandidat terkuat Calon Ketua Himpunan Alumni IPB bersama Bayu Yulianto yang sebagai calon Sekretaris Jenderal pada Munas ke-VI 2021.

Read More

Tri Mumpuni lahir di Semarang pada tanggal 6 Agustus 1946 dan ia merupakan seorang ahli di bidang pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Dengan keahliannya ini, ia telah berhasil membantu penerangan di 82 desa terpencil di Indonesia dan satu desa di Filipina bersama dengan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA).

Tri mumpuni, yang merupakan Direktur IBEKA telah lama bekerja bersama suaminya untuk membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro di berbagai daerah di Indonesia yang tidak terjangkau oleh PLN dengan memanfaatkan potensi air di daerah tersebut untuk menggerakkan turbin.

Banyaknya rintangan yang dihadapinya selama pembangunan tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk tetap berkontribusi untuk negara. Ia tetap bertekad untuk terus menyediakan listrik bagi warga pedalaman. Baginya, mendengar teriakan bahagia dari warga desa ketika listrik berhasil menyala adalah sebuah kebahagiaan juga bagi dirinya dan ia tidak mau berhenti menciptakan kebahagiaan itu.

Salah satu bentuk perjuangan dari Tri Mumpuni adalah terbangunnya fasilitas listrik di Desa Kamanggih. Sebuah desa yang terdapat di Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa ini telah hidup dengan kegelapan selama puluhan tahun bahkan untuk bisa mendapatkan air para warga harus berjalan sejauh 7 jam untuk menuruni bukit. Melihat kondisi ini Tri Mumpuni bersama tim IBEKA yang dipimpinnya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang berada di Bakuhau, Desa Kamanggih.

Listrik tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penerangan bagi warga di malam hari, tetapi sekaligus membantu untuk mengaliri air dari kaki bukit ke rumah-rumah warga tersebut. Berkat pembangunan listrik yang dilakukan oleh Tri Mumpuni bersama timnya, kini perekonomian di desa Kamanggih bisa terhidupi.

Tri mumpuni tidak hanya mengabdikan dirinya untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik di desa-desa pedalaman, tapi ia juga melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat desa tersebut. Menurut Tri Mumpuni, untuk bisa menciptakan fasilitas listrik yang sustainable maka kita harus bisa menyiapkan manusia atau masyarakatnya terlebih dahulu. Ia sering menyebut istilah ini dengan community partnership investment.

Dimana masyarakat mau bekerja tanpa dibayar karena sadar akan manfaatnya. Kemudian, pemerintah dalam hal ini adalah sebagai fasilitatornya atau penyedia pendanaan. Dengan demikian, semua pembangunan fasilitas listrik rakyat tersebut dapat dibangun secara berkelanjutan.

Pemikiran brilian lain dari Tri Mumpuni yang juga telah ia terapkan adalah membiarkan rakyat bersama dengan sarjana-sarjana ahli di desa untuk melakukan pembangunan dan yang mengurusi regulasi hanyalah para birokrat. Menurutnya sistem ini mampu untuk menciptakan kemakmuran di wilayah pedesaan dan mencegah mangkraknya pembangunan.

Melalui pemikiran-pemikiran hebat dan tindakan-tindakan nyata yang telah dilakukannya selama puluhan tahun tersebut, tidak heran jika ia telah menerima berbagai penghargaan. Salah satu penghargaan bergengsi yang pernah diterima Tri Mumpuni adalah Ashden Awards 2012 dari sebuah lembaga swadaya masyarakat Inggris yang terlibat dalam energi ramah lingkungan. Bahkan ia juga dijuluki sebagai “wanita listrik” berkat jasa-jasanya dan semua orang pasti setuju jika Tri Mumpuni layak mendapatkan sebutan tersebut.

Dengan karakternya yang begitu kuat dan dikenal sebagai figur yang telah banyak berpengaruh secara nasional dan internasional. Tri Mumpuni dianggap sebagai sosok yang ideal untuk maju sebagai Ketua Alumni IPB pada periode mendatang. Dengan kehadiran Tri Mumpuni ini, diharapkan dapat membawa perubahan HA IPB ke arah yang lebih baik.

Related posts

Leave a Reply