Sosialisasi 4 Pilar, Upaya Cegah Konflik Sosial di Tengah Keberagaman

BANYUMAS, Sebagai sebuah negara, Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya, adat istiadat, suku, ras, kepercayaan, dan bahasa.

Namun, di tengah kekayaan bangsa yang dimiliki, Indonesia sangat rentan terhadap potensi konflik, terlebih dalam interaksi sosial.

Read More

Hal itu pun disadari Anggota MPR RI Novita Wijayanti saat menggelar acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bertajuk ‘Mencegah Konflik Sosial di Masyarakat di Tengah Keberagaman’, di Banyumas, 6 Maret 2024.

“Konflik sosial merupakan suatu hal yang sudah melekat dalam kehidupan bermasyarakat yang muncul oleh beberapa perbedaan, seperti pendapat, kebudayaan, ekonomi, maupun sosial rentan menjadi pemicu dalam kehidupan bermasyarakat,” kata Novita.

“Sehingga dari perbedaaan yang tidak dapat dikelola dengan baik tersebut, akan menimbulkan perpecahan persatuan antar anak bangsa,” tambahnya.

Karenanya, politikus dari Fraksi Partai Gerindra ini pun berpandangan, pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam rangka mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Menurutnya, munculnya konflik di tengah masyarakat lantaran sikap atau perilaku masyarakat yang tidak menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan. Salah satunya Pancasila.

“Padahal, dasar negara sudah dipelajari mulai di sekolah dasar mengingat pentingnya nilai-nilai kepatutan yang diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, tidak memunculkan kurangnya rasa tenggang rasa, saling mengormati, dan toleransi yang dapat menimbulkan konflik di masyarakat,” paparnya.

“Tidak sekedar teori yang dipelajari dalam lingkup sekolah, namun harus menjadi dasar dalam bersikap,” seru legislator dari Dapil Jawa Tengah VIII ini.

Oleh karena itu, Novita menilai sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini penting bagi semua kalangan masyarakat. Terlebih, bagi para generasi lanjut, atau yang sudah tua atau orang tua penting, karena tidak semua orang mengenyam bangku pendidikan formal, tidak semua orang memahami ilmu 4 Pilar Kebangsaan.

“Bagi orang tua nantinya akan menjadi ilmu yang diterapkan dalam berkeluarga, mendidik anak-anak mereka dalam berkehidupan. Sedangkan bagi generasi muda, pentingnya mereka mengetahui, memahami, dan menerapkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan sebagai generasi penerus bangsa yang akan mewarisi perjuangan orang tua mereka dalam menjaga persatuan bangsa,” sebutnya.

“Keberagaman di Indonesia merupakan sesuatu yang indah dan karunia dari tuhan. Dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, meski dengan banyak perbedaan bukan berarti tidak dapat bersatu,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply