Pelatih Persija Jakarta Sergio Farias menegaskan tidak ada satu pun pemain berstatus bintang di timnya.
“Yang bintang di Persija cuma presiden klub,” kata Farias di Mes Persija, Jakarta, Rabu.
Pelatih Brasil itu menyebut semua pemain Macan Kemayoran memiliki kedudukan yang sama dalam tim.
Farias mengatakan, bukan pemain bintang yang ada dalam skuatnya, melainkan pemain cerdas yang pandai melihat situasi.
“Kami tidak mempunyai pemain bintang, tetapi memiliki pemain pintar yang mengetahui apa yang harus dilakukan dan dikerjakan di lapangan sesuai permintaan pelatih,” tutur dia.
Persija memiliki skuat mentereng pada musim 2020 setelah merekrut nama-nama besar sepak bola nasional seperti Evan Dimas, Otavio Dutra, Osvaldo Haay dan Alfath Fathier.
Mereka juga mempunyai pemain-pemain berstatus timnas seperti Andritany Ardhiyasa, Alfath Fathier, Muhammad Rezaldi Hehanusa dan Riko Simanjuntak, selain pemain timnas Nepal Rohit Chand dan pemain impor yang pernah bermain di Juventus dan AS Roma yakni Marco Motta.
Persija juga diperkuat pencetak gol terbanyak Liga 1 Indonesia 2019 Marko Simic dan eks gelandang andalan PSM Makassar, Marc Klok.
Farias menekankan, tim bisa saja kalah atau menang dalam hitungan detik sehingga semua pemain harus waspada sepanjang laga dan tidak merasa lebih penting daripada yang lain.
“Saya mengatakan kepada pemain bahwa kami bisa saja menang di dalam beberapa detik, tetapi kami juga dapat kalah dalam waktu yang sama,” kata Farias.
Saat menghadapi Borneo FC gelandang Persija Sandi Sute memprotes diganti Evan Dimas pada menit ke-20.
Persija menghukum Sandi dengan skorsing dua pertandingan.
Menurut Farias, permasalahan Sandi Sute sudah selesai.
“Sandi sudah meminta maaf kepada direksi, pengurus dan suporter The Jakmania,” kata Farias.
