JAKARTA, Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi menyoroti tingginya ruas kendaraan yang lewat pada Jalan Tol Jakarta-Merak yang perharinya mencapai kurang lebih 395.000 kendaraan.
Untuk itu, Mori menyoroti besarnya pendapatan yang diterima oleh operator tol yang bisa mencapai Milyaran per hari. Ia juga menyatakan bila memang bisnis pengelolaan tol memang menggiurkan.
“Itu baru satu ruas yang bisa kita bayangkan betapa besarnya akumulasi pendapatan yang diterima,” kata Mori kepada wartawan, Rabu (02/07/2025).
Ia mencontohkan astra tol nusantara yang mengelola tiga ruas jalan tol dan itu ruasnya gemuk gemuk. Bila ditotal pendapatan yang didapat operator jalan tol ini tentu sangat besar.
Namun, ia menyoroti masih banyak pihak operator jalan tol yang tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol.
“Jadi tidak alasan pihak operator tol untuk tidak memenuhi SPM,” ujarnya.
Menurutnya, orang-orang yang mengelola jalan tol ini punya pendapatan yang besar tapi banyak yang tidak bisa memenuhi SPM.
Politisi Partai Nasdem tersebut menyatakan bila kesepakatan di awal panja tol ini sepakat untuk tidak ada kenaikan tarif tol.
“Kita juga harus tegaskan ke pemerintah tidak boleh ada kenaikan tarif tol,” ungkapnya.
Mori kembali memberi peringatan kepada operator jalan tol untuk bersedia memenuhi SPM Jalan Tol.
“Jadi tidak ada alasan operator jalan tol itu untuk tidak memenuhi SPM ini memang ada biayanya tapi kadang operator ini maunya dikelola secara kaki lama tapi untungnya mau bintang lima,” tutupnya.