Seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari China dan menjalani observasi di Natuna Kepulauan Riau dinyatakan sehat dan bahkan sudah ada yang memulai kuliah dengan mengakses secara daring.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam sambungan telepon kepada media di Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa, mengatakan sebanyak 285 orang yang merupakan WNI dari China dan tim penjemput dalam keadaan sehat.
“Secara keseluruhan bahwa kondisi kesehatan para warga negara kita yang jumlahnya 285 di ring satu, dan teman-teman yang memberikan pelayanan di ring dua, Alhamdulillah semua dalam keadaan baik sehat. Tidak ada satupun orang terdeteksi suhunya di atas 38 derajat celcius, tidak ada keluhan yang dilaporkan dari masing-masing orang dalam ruang observasi kesehatan,” kata Anung.
Anung juga menyebut sudah ada salah satu mahasiswa fakultas kedokteran perguruan tinggi China yang dalam observasi kesehatan telah melaksanakan kuliah secara daring melalui sambungan internet.
“Saat ini ada teman-teman yang sudah masuk kuliah, ada mahasiswa kedokteran mereka mengakses materi pembelajaran dari fakultas tempat mereka kuliah,” kata Anung.
Saat ini WNI yang dalam masa observasi kesehatan juga sudah diberikan akses komunikasi baik telepon maupun internet sebagai bagian dari fasilitas yang diberikan. Para WNI yang sebagian besar mahasiswa tersebut juga diperbolehkan menghubungi anggota keluarganya di Indonesia melalui sambungan telepon.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, TNI-Polri, BNPB dan instasi lainnya terus berupaya memenuhi kebutuhan para WNI yang dalam masa observasi kesehatan. Beberapa keperluan terus ditambahkan seperti makanan jajanan atau snack, alat musik, dan dukungan layanan psikologis lainnya.
Anung juga memastikan kondisi masyarakat di Natuna sudah kembali normal dan beraktivitas seperti biasanya. “Masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa, anak sekolah kembali masuk setelah kemarin sempat diliburkan. Anak sekolah melakukan aktivitas seperti biasa, masyarakat beraktivitas seperti biasa, tidak ada toko yang ditutup karena alasan ketakutan, semua dilakukan seperti biasa sebagaimana kita harapkan.”