JAKARTA, Lionel Messi kembali masuk dalam daftar calon peraih Ballon d’Or 2023. Ia menjadi pemain Major League Soccer aktif pertama dalam 16 tahun yang dinominasikan dalam ajang penghargaan pemain terbaik di sepak bola tersebut.
Sebelum Messi, pemain MLS aktif terakhir yang pernah masuk daftar ini adalah David Beckham pada 2007. Kala itu, gelandang Inggris tersebut membela Los Angeles Galaxy usai meninggalkan Real Madrid.
Namun situasi Beckham saat itu dan Messi sekarang agak berbeda, baik dari periode penilaian hingga peluang menang tiap pemain.
Pada era Beckham (dan juga pernah dialami Messi), periode penilaian Ballon d’Or berlangsung selama setahun kalender. Dengan aturan baru saat ini, penilaian dihitung selama setahun kompetisi, mulai dari 1 Agustus 2022 hingga 31 Juli 2023.
Kemudian, Beckham juga bukan salah satu unggulan untuk meraih penghargaan tersebut di 2007, sebab selama periode penilaian ia hanya meraih satu gelar LaLiga bersama Madrid. Ia bahkan menjadi satu dari 15 pemain yang tak mendapat suara saat voting.
Sementara itu, Messi lebih baik. Meski kini membela Inter Miami, namun penilaian yang dihitung adalah saat membela Paris Saint-Germain musim lalu, ketika ia meraih titel Liga Prancis dan memenangi Piala Dunia 2022 bersama Argentina. Gelar yang disebut terakhir membuatnya difavoritkan menang.
Namun upaya Messi meraih Ballon d’Or kedelapan dalam kariernya bisa dikatakan berat. Sebab ia harus bersaing dengan Erling Haaland yang sukses membawa Manchester City meraih treble musim lalu.
Apapun hasilnya, Messi diketahui tak lagi berambisi memenangi Ballon d’Or. Baginya, saat ini yang utama adalah meraih gelar bersama Inter Miami, seperti yang pernah diucapkannya pada Juli lalu saat diperkenalkan sebagai pemain baru.
“Saya sudah pernah bilang berkali-kali dalam karier saya. Meski ini (Ballon d’Or) merupakan penghargaan bergengsi, salah satu penghargaan individu terbaik, saya tak pernah mementingkannya. Bagi saya, gelar bersama tim selalu yang terpenting,” ujar Messi.
“Saya beruntung telah meraih segalanya di dalam karier saya. Usai memenangi Piala Dunia, sesuatu yang saya dambakan, saya tak begitu memikirkan (Ballon d’Or). Jika saya menang, bagus. Kalau tidak, tak apa-apa,” jelasnya.
